Sukses

Pendapatan Pengelola RS Hermina Merosot 22,38 Persen hingga Kuartal III 2022

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten pengelola rumah sakit Hermina catat penurunan pendapatan dan laba bersih hingga kuartal III 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten pengelola rumah sakit Hermina mencatat pendapatan bersih turun menjadi Rp 3,59 triliun hingga September 2022. Pada periode yang sama tahun sebelumnya pendapatan neto mencapai Rp 4,62 triliun, artinya merosot 22,38 persen.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Jumat, 4 November 2022, PT Medikaloka Hermina Tbk  mencatatkan beban pokok pendapatan naik 4,51 persen menjadi Rp 2,30 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,20 triliun. 

Laba bruto turun 46,86 persen menjadi Rp 1,28 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,42 triliun.

Beban usaha turun dari Rp 1,04 triliun hingga kuartal III 2021 menjadi Rp 898,66 miliar hingga kuartal III 2022. Penghasilan lain-lain neto naik menjadi Rp 98,90 miliar pada kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 46,16 miliar.

Dengan demikian, perseroan mencatat laba usaha turun 65,68 persen dari Rp 1,41 triliun pada kuartal III 2021 menjadi Rp 487,25 miliar pada kuartal III 2022.

Laba neto periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menurun 68,24 persen menjadi Rp 245,52 miliar pada sembilan bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 773,14 miliar. 

Laba per saham dilusi tercatat Rp 16,92 pada kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 51,79. Total ekuitas naik dari Rp 4,38 triliun pada September 2021 menjadi Rp 4,56 triliun hingga September 2022.

Total liabilitas turun menjadi Rp2,97 triliun pada September 2022. Sedangkan pada Desember 2021 tercatat total liabilitas Rp 3,19 triliun. 

Total aset PT Medikaloka Hermina Tbk tercatat sebesar Rp 7,54 triliun pada September 2022. Perseroan mencatat kas dan bank Rp 762,30 miliar pada September 2022 dari periode 31 Desember 2021 sebesar Rp 1,28 triliun.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 4 November 2022, saham HEAL turun 1,61 persen ke posisi Rp 1.525 per saham. Saham HEAL dibuka stagnan Rp 1.550 per saham. Saham HEAL berada di level tertinggi Rp 1.575 dan terendah Rp 1.495 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.500 kali dengan volume perdagangan 152.434 saham. Nilai transaksi Rp 23,3 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Realisasi Belanja Modal Semester I 2022

Sebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 605 miliar pada semester I 2022. 

Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategi Medikaloka Hermina, Aristo Setiawidjaja menuturkan, belanja modal Hermina akan dialokasikan untuk membuka rumah sakit baru, menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada dan modernisasi peralatan medis.

"Capex Hermina ini akan dialokasikan untuk membuka rumah sakit baru serta menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada, serta menambah atau memodernisasi peralatan medis,” kata Aristo dalam paparan publik secara virtual, Senin (12/9/2022). 

Sementara itu, pada 2022 dan 202,  belanja modal diharapkan kembali normal menjadi Rp 1 triliun. 

"Untuk tahun ini dan tahun depan sekitar Rp1 triliun, jumlah yang lebih tinggi dari rata-rata 2019-2020 sekitar Rp750 miliar. Akan dialokasikan untuk tiga hal, membuka rumah sakit baru, menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada, dan menambah peralatan medis,” kata dia.

 

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

Tak hanya itu, Medikaloka Hermina juga memproyeksikan margin EBITDA akan berada pada level 28 persen. Untuk semester I 2022 berada pada level 25 persen.

"Kami memperkirakan bahwa margin EBITDA akan berada di level 28 persen. Untuk semester I 2022 berada di level 25 persen, pada saat ini kami tetap memberikan guidance untuk full year 2022 margin EBITDA akan berada pada level 28 persen,” ujar Aristo 

Sebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) yang pendapatannya turun 24,82 persen menjadi Rp 2,33 triliun dari Rp 3, 1 triliun pada semester I 2021. Sementara beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 1,47 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,44 triliun.

Penurunan itu lantaran pendapatan dari rumah sakit baik rawat inap maupun rawat jalan mengalami penurunan. Rawat inap tercatat berkontribusi sebesar Rp 1,42 triliun, turun dibanding semester I 2021 sebesar Rp 2,22 triliun. Sementara rawat jalan tercatat sebesar Rp 2,31 triliun dari Rp 3,08 triliun pada semester I 2021.

Dari raihan itu, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 69,82 persen menjadi Rp 164,34 miliar dari Rp 544,66 miliar pada semester I 2021.

4 dari 4 halaman

Strategi Perseroan

Selain itu, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten pengelola Rumah Sakit Hermina akan ekspansi bisnis melalui strategi inisiatif dan tetap meneruskan tradisi Perseroan menjadi rumah sakit unggulan Ibu dan Anak. 

Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategi Medikaloka Hermina, Aristo Setiawidjaja menuturkan, masih akan meneruskan tradisi menjadi rumah sakit unggulan Ibu dan Anak. 

"Di masa pandemi Hermina termasuk melakukan treatment COVID-19 terbanyak, dan hal ini menggarisbawahi kapabilitas Hermina menjadi sangat komprehensif, tidak hanya untuk ibu dan anak,” kata Aristo dalam paparan publik secara virtual.

Aristo menambahkan, Hermina akan mengembangkan strategi inisiatif agar bisa melakukan treatment-treatment (terapi) yang lebih kompleks.

“Namun, mengingat demografi Indonesia di mana demand terhadap  Ibu dan Anak menjadi permintaan terbesar dari segi spesialis, Hermina masih akan meneruskan tradisi kami menjadi rumah sakit unggulan Ibu dan Anak, pada saat bersamaan HEAL mengembangkan strategi inisiatif agar bisa melakukan treatment-treatment yang lebih kompleks,” ujar dia.

Hermina pun membuka layanan unggulan, seperti layanan unggulan jantung, onkologi atau kanker, dan juga urologi. 

“Layanan unggulan, seperti layanan unggulan jantung di Hermina Depok, layanan onkologi atau kanker di Hermina Bekasi, dan urologi di Hermina Daan Mogot,” kata dia. 

Hermina juga memiliki cabang selain di pulau Jawa. Selain itu, bisnis model yang dilakukan Hermina melalui partner dengan dokter. 

"Peta kontribusi cabang-cabang memang Hermina  tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi. Bisnis model kita,  kita partner dengan dokter,” ujar Aristo.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.