Sukses

Wijaya Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 12,45 Triliun hingga Mei 2022

Selain bandara, dukungan Wijaya Karya (WIKA) terhadap kesiapan perhelatan G20 juga dibuktikan dengan pekerjaan preservasi jalan dan jembatan Bali.

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengantongi kontrak baru Rp 12,45 triliun hingga Mei 2022. Kontrak baru itu naik 57,54 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Salah satu perolehan kontrak baru PT Wijaya Karya Tbk datang dari pembangunan dan  revitalisasi Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali dan Preservasi Jalan dan Jembatan Bali sebagai infrastruktur penunjang perhelatan internasional G20 pada Oktober 2022.

"Pekerjaan Terminal VVIP yang ditargetkan selesai pada Agustus 2022 tersebut akan menjadi wajah baru Indonesia di Bali untuk menyambut para kepala negara, delegasi G20 dan tamu kenegaraan,” ujar Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito dalam keterangan resmi, Jumat (8/7/2022).

Adapun ruang lingkup WIKA pada proyek tersebut meliputi pekerjaan bangunan VVIP, bangunan pos jaga, bangunan ruang tunggu, bangunan GWT hingga pekerjaan lansekap.

Selain bandara, dukungan WIKA terhadap kesiapan perhelatan G20 juga dibuktikan dengan pekerjaan preservasi jalan dan jembatan Bali.

Meliputi ruas Simpang Pesanggaran – Nusa Dua, Jimbaran – Uluwatu dan Penataan Lansekap Bundaran, Pedestrian, dan Median Ruas Jalan Bandara Ngurah Rai. Lingkup pekerjaan WIKA meliputi beautifikasi taman dan jalan berupa pekerjaan lansekap, perapihan trotoar dan kelengkapan guiding block atau jalan pemandu bagi penyandang disabilitas, hingga pekerjaan pengaspalan dan penyiapan lahan parkir untuk area Garuda Wisnu Kencana.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wika Suntik Modal Rp 100 Miliar untuk Rampungkan Proyek Tol Serang-Panimbang

Sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memberikan fasilitas non cash loan sebesar Rp 100 miliar kepada PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP). Pemberian fasilitas tersebut guna mendukung kelancaran proyek jalan tol Serang Panimbang.

Rencana transaksi ini merupakan transaksi afiliasi karena perseroan adalah salah satu pemegang saham WSP dengan kepemilikan saham sebesar 83,42 persen.

Selain itu, berdasarkan susunan kepengurusan juga terdapat hubungan afiliasi di mana salah satu Anggota Direksi Wijaya Karya, yaitu Direktur Quality, Health, Safety and Environment merangkap jabatan selaku Komisaris Utama WSP.

Sementara, total rencana transaksi sebesar Rp 100 miliar itu setara 0,55 persen dari total ekuitas perseroan sebesar Rp 17,98 miliar sehingga bukan merupakan transaksi material.

"Perseroan telah menyetujui pemberian fasilitas non cash loan kepada WSP sebagaimana dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2021 dan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2022, dan telah dianggarkan untuk pemberian berupa fasilitas Non Cash Loan sebesar Rp 100 miliar kepada WSP,” ungkap Sekertaris Perusahaan Wijaya Karya, Mahendra Vijaya dalam keterbukaan informasi bursa, ditulis Selasa (18/5/2022).

 

3 dari 4 halaman

Modal Kerja

Dengan adanya fasilitas tersebut, WSP selaku anak perusahaan perseroan dapat dengan segera memperoleh dana untuk modal kerja. Sehingga dapat memperlancar kegiatan operasional pembangunan jalan tol. Selain itu, penambahan modal kerja ini dapat membantu target penyelesaian ruas jalan tol yang direncanakan WSP agar selesai sesuai jadwal operasional.

Adapun realisasi pemberian fasilitas plafond pinjaman non cash loan dilakukan secara berkelanjutan atau berulang. Nilai  transaksi yang diberikan tidak secara sekaligus, namun pelaksanaannya dilakukan berdasarkan kebutuhan dari WSP yang besarannya sesuai dengan plafon yang disetujui dalam RKAP.

Rencana transaksi ini merupakan transaksi yang berkelanjutan atau berulang yang nilai dan pelaksanaannya diprogramkan terlebih dahulu dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Perseroan.

4 dari 4 halaman

Siap Investasi Anak Usaha

Sebelumnya, Perusahaan konstruksi BUMN, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) siap melakukan investasi sebesar Rp 1.686.129.840.000 atau Rp 1,68 triliun di anak usaha PT Jasa Marga Gedebage Cilacap.

Hal tersebut disampaikan manajemen perseroan melalui keterbukaan informasinya ke regulator Pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (4/3/2022).

PT Jasa Marga Gedebage Cilacap (JGC) merupakan perusahaan patungangan Wijaya Karya dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), PT Dayamulia Turangga (DMT), PT Jasa Sarana, PT Gama Group, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Perusahaan patungan tersebut dibentuk setelah pemenang Pelelangan Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap diumumkan pada 10 Desember 2021. Kemudian pada 28 Januari 2022, perusahaan patungan ini resmi dibentuk.

PT Wijaya Karya merupakan pemegang 10 persen saham PT JGC, sehingga sesuai porsinya, WIKA akan melakukan investasi sebesar Rp 1,69 triliun, dengan setoran modal awal sebesar Rp 609.600.000 dan berikutnya setoran akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan PT JGC.

Mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 42/POJK.04/2020 tanggal 2 Juli 2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan (POJK 42/2020) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/POJK.04/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha (POJK 17/2020), Perseroan berpendapat bahwa Transaksi ini :

1. Berdasarkan POJK 42/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan,Rencana Transaksi tersebut merupakan Transaksi Afiliasi karena ada Pemegang Saham PT JGC dan Perseroan mempunyai kepemilikan Pemegang Saham yang sama yaitu dimiliki oleh Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara. Selain itu salah satu Anggota Direksi Perseroan menjabat sebagai anggota Dewan Komisarid di PT JGC.

2. Berdasarkan POJK 17/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, Rencana Transaksi tidak termasuk Transaksi Material. Nilai Transaksi tersebut adalah sebesar Rp 1.686.129.840.000 dan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian PT Wijaya Karya (Persero) Tbk per 30 September 2021 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar dan rekan nilai ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp 17.980.009.548.000.

Perbandingan antara nilai rencana transaksi dengan nilai ekuitas Perseroan adalah sebesar 9,38 persen dimana nilai Rencana Transaksi tersebut tidak lebih dari 20 persen ekuitas Perseroan, sehingga Rencana Transaksi bukan merupakan transaksi material.

Dengan dilakukannya rencana transaksi, Perseroan dapat mendukung kebutuhan dana PT Jasa Marga Gedebage, yang merupakan salah satu entitas asosiasi Perseroan, dalam menunjang kegiatannya agar dapat melakukan kegiatan operasional ke depan dan diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap Perseroan nantinya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.