Sukses

Bayan Resources Perpanjang Pinjaman USD 17,50 Juta, Buat Apa?

PT Bayan Resources Tbk menyatakan telah teken addendum perjanjian pemberian fasilitas transaksi valuta asing sebesar USD 17,50 juta pada 12 Maret 2021 dengan PT Bank QNB Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bayan Resources Tbk (BYAN), emiten tambang mendapatkan fasilitas pinjaman perbankan senilai USD 17,50 juta pada 12 Maret 2021.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (17/3/2021), perseroan menyatakan telah teken addendum perjanjian pemberian fasilitas transaksi valuta asing sebesar USD 17,50 juta pada 12 Maret 2021 dengan PT Bank QNB Indonesia. Sebelumnya fasilitas perjanjian pinjaman ini telah diteken pada 19 Desember 2019.

Jangka waktu fasilitas transaksi valuta asing diperpanjang satu tahun terhitung pada 20 Desember 2020 hingga 20 Desember 2021.

“Fasilitas transaksi valuta asing tersebut akan digunakan untuk kebutuhan transaksi valas perseroan dan para anak perusahaannya,” demikian kutip keterbukaan informasi BEI yang diteken Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk Dato Low Tuck Kwong dan Direktur PT Bayan Resources Tbk Jenny Quantero.

Adapun perseroan dan PT Bank QNB Indonesia Tbk tidak memiliki hubungan afiliasi. Dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas transaksi valuta asing tersebut, perseroan dan anak usahanya memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan transaksi valuta asingnya untuk kelancaran kegiatan operasionalnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dirut Bayan Borong Saham BYAN

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato’Dr Low Tuck Kwong membeli 563.800 saham PT BYAN.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Dato’Dr Low Tuck Kwong membeli saham BYAN tersebut dengan harga Rp  12.368,15 per saham.

Total pembelian saham sekitar Rp 6,97 miliar. Pembelian saham BYAN itu dilakukan pada 8,9, dan 12 Maret 2021. Tujuan dari transaksi pembelian saham untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.

Dengan transaksi tersebut, kepemilikan saham BYAN menjadi 54,72 persen atau 1.823.873.630 saham dari sebelumnya 54,70 persen atau 1.823.309.830 saham.

Low Tuck Kwong masuk jajaran orang terkaya Indonesia versi Forbes.  Ia berada pada peringkat 25 dari 50 orang terkaya di Indonesia. Pada 15 Maret 2021, total kekayaan Low Tuck Kwong USD 1,1 miliar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.