Sukses

Rupiah Menguat di Posisi 14.560 per Dolar AS, IHSG Tembus 6.012

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu lanjutkan penguatan pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu lanjutkan penguatan pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Bahkan IHSG tembus level 6.000.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (23/11/2018), IHSG menguat terbatas 8 poin ke posisi 5.998,02 dari penutupan perdagangan kemarin di 5.990,81. Indeks saham LQ45 mendaki 0,29 persen ke posisi 959,32. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Pada awal perdagangan, IHSG sempat tembus level tertinggi 6.017,45 dan terendah 5.997.01. Sebanyak 168 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 93 saham melemah dan 123 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 59.190 kali dengan volume perdagangan 1,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 915,8 miliar dengan volume perdagangan 1,8 miliar.

Investor asing beli saham Rp 14,46 miliar di pasar regular. Dolar Amerika Serikat (AS) pun melemah ke posisi Rp 14.560. Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri melemah 0,48 persen dan sektor saham perdagangan susut 0,05 persen.

Sektor saham pertanian naik 1,71 persen, dan memimpin penguatan terbesar. Disusul sektor saham tambang menguat 1,17 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,57 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham SIMA mendaki 24,21 persen ke posisi Rp 118 per saham, saham AKSI melonjak 21,24 persen ke posisi Rp 468 per saham, dan saham ARTO mendaki 15,03 persen ke posisi Rp 199 per saham.

Sedangkan saham yang melemah antara lain saham KBLV susut 9,8 persen ke posisi Rp 442 per saham, saham MYTX merosot 9,65 persen ke posisi Rp 103 per saham, dan saham SDMU susut 5,17 persen ke posisi Rp 55 per saham.

Bursa saham Asia pun kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,62 persen, indeks saham Shanghai susut 1,21 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,16 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,38 persen. Sedangkan indeks saham di Asia lainnya libur yaitu bursa saham Jepang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Sebelumnya, aju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan terkoreksi pada perdagangan saham di akhir pekan ini 23 November 2018. IHSG berpotensi melemah dengan diperdagangkan di level 5.914-6.036 pada perdagangan saham Jumat ini.

Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati berpendapat, IHSG bakal tertahan disebabkan oleh sentimen global. Meski demikian, kecenderungan terkoreksi IHSG pada hari ini belum terlalu mendalam atau bersifat terbatas.

"Ketidakpastian global dari konflik perang dagang dan kritikan Trump terhadap The Fed masih membayangi pergerakan pasar global. Kendati begitu, potensi tekanan terhadap pasar sedikit mereda dan diperkirakan koreksi IHSG pun cenderung terbatas pada hari ini," ucapnya di Jakarta.

Adapun pada hari ini, Suryo meramalkan IHSG bakal tersungkur di rentang support dan resistance 5.911-5.982.

Seirama, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, kabar baik kini datang dari Eropa, di mana Italia pada akhirnya bersedia untuk melakukan diskusi terkait rancangan anggaran untuk tahun 2019 yang ditolaknya beberapa waktu lalu.

"Kalau permasalahan ini tidak ditanggulangi, maka resiko terjadinya krisis fiskal di Italia akan menjadi tinggi. Melalui Wakil Perdana Menteri Matteo Salvini, mereka menyatakan akan mengkaji ulang rencana anggaran untuk tahun 2019 nanti," jelasnya.

Sementara itu, dari dalam negeri, Nico mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kemudian memberikan arahan agar dilakukan evaluasi berkala terhadap insentif perpajakan demi menarik investasi.

"Tentu hal ini merupakan sesuatu yang baik karena akan mendorong investasi asing di Indonesia. Hal ini juga penting karena akan memberikan relaksasi dan stimulus bagi perekonomian dalam negeri," ujarnya.

Meski demikian, Nico memaparkan, relaksasi seperti itu tentu tidak bisa memberikan dampak dalam waktu dekat ini. "Relaksasi mungkin baru akan memberikan hasil untuk jangka menengah hingga panjang kedepan," kata dia.

Pada hari ini, Nico memprediksi IHSG bertengger di zona merah di kisaran 5.911-5.982.

Untuk saham rekomendasi, Suryo menyarankan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sedangkan Nico menganjurkan saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), serta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.