Sukses

5 Penurunan Poin Terbesar Sepanjang Sejarah Dow Jones

Inilah 5 penurunan poin terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Dow Jones, indeks saham acuan di bursa saham Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Telah banyak hari buruk yang terjadi sejak Dow Jones Industrial Average, salah satu indeks saham acuan di bursa saham Amerika Serikat (AS) mulai menghitung dan menerbitkan rata-rata nilai pasar saham di akhir 1800-an.

Dow Jones Industrial Average telah menyaksikan perubahan-perubahan keuangan Amerika Serikat yang terjadi selama lebih dari satu abad. Perubahan seperti terjadinya penurunan poin pasar saham pada Black Monday pada Oktober 1987 salah satu contohnya.

Berikut adalah 5 titik kerugian terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Dow Jones seperti yang dikutip dari Therichest.com, Minggu (30/11/2014):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1) 9 Oktober 2008

1) 9 Oktober 2008: 678,91 poin

Saat itu, hampir seluruh wilayah Eropa seperti Jerman, Inggris, dan Prancis dilanda krisis keuangan global dengan persentase kehilangan sebesar 10 persen. Jepang pun menderita nasib yang sama. Di AS, saham GM turun hingga 31 persen dan Ford turun 21 persen di tengah laporan posisi penjualan mobil terendah sepanjang masa. Indeks saham mengalami penurunan hingga 678,91 poin.

3 dari 6 halaman

2) 1 Desember 2008

2) 1 Desember 2008: 679,95 poin

Krisis ekonomi global tahun 2007-2008 memperlihatkan kehancuran, keruntuhan, kebangkrutan, bahkan penggusuran berbagai lembaga keuangan besar dan dana talangan pemerinah. Pasar saham pun mengalami hal yang mengerikan. Contohnya, Biro Nasional Riset Ekonomi mengalami kehilangan stagnansi ekonomi.

4 dari 6 halaman

3) 17 September 2001

3) 17 September 2001: 684,81 poin

Tidak mengherankan apabila terjadi penurunan setelah peristiwa pengeboman 11 September 2001. Serangan mengejutkan ini membuat pasar saham ditutup selama seminggu setelah peristiwa terjadi. Ketika dibuka  pada Senin 16 September 2001, saham mereka pun jatuh lebih dari 7 persen. Saham sektor transportasi pun anjlok hingga 12,8 persen.

5 dari 6 halaman

4) 15 Oktober 2008

4) 15 Oktober 2008: 733,08 poin

Saat Mantan Presiden AS, George W. Bush mengumumkan rencana intervensi pemerintah di sektor keuangan sebagai rencana untuk mempromosikan pinjaman perumahan, bursa pasar tidak merespons baik berita darinya. Akibatnya, terjadi penurunan sebesar 733,08 poin.

6 dari 6 halaman

5) 29 September 2008

5) 29 September 2008: 777,68 poin

Pada tanggal tersebut, pendarahan besar terjadi sebesar USD $ 1,2 Triliun atau sekitar Rp 14.639,4 Triliun dengan penurunan poin hingga 777,68 poin. Akibatnya, bank-bank kehilangan triliunan dolar AS dan beberapa di antaranya mengalami kebangkrutan. Selain itu, nilai rumah AS pun mengalami titik terendah. (Jazaul A/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini