Sukses

Heboh Warung Bakso Remaja Gading Solo Ditutup Sementara Usai Diduga Nonhalal, Ini Penjelasan Satpol PP

Petugas Satpol PP melakukan penutupan sementara untuk meredam keresahan yang muncul di masyarakat.

Diterbitkan 03 November 2025, 16:40 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo menutup sementara lapang dagang bakso Remaja Gading yang berjualan di Jalan Veteran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo pada Senin (3/11/2025). Penutupan tersebut buntut dari viralnya bakso yang diduga mengandung bahan nonhalal.

Pantauan Liputan6.com, sejumlah petugas Satpol PP mendatangi lapak bakso Gading. Setelah sempat berkomunikasi dengan pemilik usaha, mereka meminta untuk menutup sementara jualannya. Padahal saat itu terlihat sejumlah pembeli sedang makan bakso di tempat.

Petugas Satpol PP tampak menutup tulisan bakso tersebut. Mereka juga mengangkati bangku tempat makan di warung bakso itu. Pembeli yang berdatangan untuk membeli gigit jari karena pihak petugas satpol mengatakan bahwa bakso untuk sementara ditutup hingga hasil cek laboratorium keluar.

Seperti diketahui ramai di media sosial mengenai form hasil monitoring usaha kuliner bakso Remaja, Gading mencantumkan produk pangan yang dijual merupakan nonhalal. Surat tersebut berkop Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Solo.

 

2 dari 3 halaman

Penjelasan Kasatpol PP

Kepala Satpol PP Solo Didik Anggono mengatakan petugas Satpol PP melakukan penutupan sementara untuk meredam keresahan yang muncul di masyarakat terkait viralnya kabar bahwa bakso tersebut diduga mengandung bahan nonhalal. Gara-gara informasi tersebut, Satpol PP Solo banjir aduan terkait bakso tersebut.

“Kami, Satpol PP baru menerima banyak aduan itu hari ini. Langkah kami ke lapangan untuk menyakinkan bahwa apakah benar nonhalal? Pernyataan dari pemilik nonhalal tetapi tidak bisa dibuktikan dengan legalitas resmi, BPOM, SIUP, atau izin yang lain, higienis tidak ada,” kata dia kepada Liputan6.com, Senin (3/11/2025).

Menurut dia, penutupan itu hanya dilakukan sementara sembari menunggu hasil cek laboratorium yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Solo. Sedangkan pengambilan sampe untuk uji coba laboratorium itu telah dilakukan petugas Dispangtan Solo sejak Oktober lalu.

“Karena sampelnya sudah diambil oleh BPOM dan Dinas Ketahanan Pangan maka kita nunggu itu dulu. Tetapi mulai hari ini sampai diterbitkannya surat itu tutup sementara ,” ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Ucapan Pemilik Usahaa Bakso Tak Konsisten

Lebih lanjut, Didik mengungkapkan bahwa pernyataan yang disampaikan pemilik usaha bakso tersebut ternyata berbeda dengan hasil interogasi dengan tim gabungan.

“Pemilik itu sudah tua namanya Pak Sugino itu menyatakan bahwa saya itu waktu ditanya diberikan surat disuruh tanda tangan, saya tidak bisa membaca pak karena saya habis operasi dan kepala saya masih pusing, linglunglah, bilangnya begitu,” kata dia menirukan ucapan sang pemilik usaha bakso Remaja, Gading.

“Nah dengan seperti itu, dia tidak merasakan bahwa yang diucapkan itu berdampak besar karena terkait dengan halal dan nonhalal seperti itu. Lha setelah ditempel stiker (nonhalal), lho kok nonhalal. Lha pada saat itu setelah ditempel dilepaslah stiker itu,” imbuhnya.

 

Produksi Liputan6.com