Sukses

Studi Terbaru Sebut Kayu Manis Obat Obesitas, Ini Penjelasannya

Temuan penelitian ini menggambarkan suplementasi ekstrak kayu manis menghambat lipogenesis dan akumulasi lipid serta meningkatkan lipolisis.

Liputan6.com, Yogyakarta - Studi terbaru mengenai kayu manis dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa dengan mengonsumsi itu dapat mengurangi obesitas dengan cara menghambat pertumbuhan sel lemak dan meningkatkan pemecahan lemak.

Para peneliti yang menulis dalam jurnal itu meneliti efek kayu manis pada diferensiasi adiposit dan akumulasi lipid. Hal ini kemudian disimpulkan jika suplementasi kayu manis menghambat akumulasi lipid, mengurangi ekspresi gen adipogenesis, dan meningkatkan lipolisis pada sel 3T3-L1.

Selain itu, kadar VLDL-C berkurang, sedangkan kadar HDL-C meningkat dengan suplementasi kayu manis, yang menguatkan efek anti-dislipidemia. Lipolisis juga diinduksi pada tikus yang diberi makanan tinggi lemak yang ditambah dengan kayu manis.

Temuan penelitian ini menggambarkan bahwa suplementasi ekstrak kayu manis menghambat lipogenesis dan akumulasi lipid serta meningkatkan lipolisis.

Seperti diketahui jika obesitas disebabkan penumpukan lemak akibat pola makan yang tidak sehat, rutinitas tidur yang tidak teratur, dan rendahnya aktivitas fisik. Diferensiasi adiposit sangat terkait dengan obesitas melalui produksi dan akumulasi lemak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Manfaat Kayu Manis

Dalam hal ini kayu manis memiliki beragam manfaat kesehatan, termasuk sifat anti-inflamasi dan pengaturan glukosa darah. Faktanya, beberapa penelitian melaporkan bahwa kayu manis mengurangi risiko berbagai jenis kanker.

Kayu manis sebelumnya lebih dikenal sebagai bumbu dapur, nutrisi, dan obat tradisional. Dengan memanfaatkan kayu manis untuk diet bisa disebut tepat karena punya efek antioksidan, antidiabetes, antiinflamasi, antikanker, dan antimikroba.

Namun di sisi lain, sejumlah penelitian juga memaparkan jika ada efek kayu manis yang dapat menimbulkan diabetes dan gangguan isulin.

Dalam penelitian ini, para peneliti menilai efek ekstrak kayu manis terhadap diferensiasi adiposit dan akumulasi lipid. Cara mengetahuinya dengan ekstrak kayu manis dibuat dengan penguapan vakum dan pengeringan beku bubuk kayu manis Ceylon.

Selanjutnya, pra-adiposit 3T3-L1 diobati dengan peningkatan konsentrasi ekstrak kayu manis dari satu menjadi 10 g/ml. Tingkat lipid seluler diperkirakan dengan pewarnaan Minyak Merah O. Kadar asam ribonukleat messenger (mRNA) dianalisis 24 jam setelah perawatan.

Penelitian ini kemudian aplikasikan pada tikus pada tikus, dengan diet reguler AIN-93G dilengkapi dengan ekstrak kayu manis, sedangkan tikus lain diberi diet tinggi lemak (HF) dengan 45% lemak.

Tikus C57BL/6J diacak untuk diberi makan ND, ND ditambah kayu manis (NC), HF, atau HF ditambah kayu manis (HC) selama 14 minggu.

 

Penulis: Taufiq Syarifudin

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini