Sukses

Sosok Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang Terjaring OTT KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, pada Jumat (14/4/2023).

Liputan6.com, Bandung - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, pada Jumat (14/4/2023). Yana bersama beberapa orang ditangkap saat sedang melakukan dugaan tindak pidana korupsi.

“Betul, KPK, pada Jumat (14/4/2023), telah melakukan kegiatan tangkap tangan terhadap beberapa orang yang sedang melakukan tindak pidana korupsi,” ucap Juri Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Sabtu (15/4/2023).

Menurut FIkri, OTT terkait suap menyuap pengadaan barang dan jasa di wilayah Kota Bandung. Saat ini, KPK sedang melakukan pemeriksaan terhadap para pihak yang ditangkap.

“Berikutnya segera menentukan sikap 1x 24 jam setelah penangkapan tersebut. Perkembangan segera kami informasikan,” katanya.

Siapa Yana Mulyana?

Yana Mulyana merupakan pria kelahiran Bandung pada 17 Februari 1965. Dia adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia yang sekarang menjabat sebagai Wali Kota Bandung sisa masa jabatan 2018–2023 menggantikan Oded Muhammad Danial.

Selama empat bulan, Yana menjadi pelaksana tugas menggantikan Oded M Danial yang wafat pada Desember 2021.

Dia merupakan putra dari alm Letjen TNI (Purn) H Soepardjo bin Redjoprawiro. Sebelum menjadi Wali Kota Bandung, Yana menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bandung.

Sebelum terjun ke dunia politik, Yana merupakan seorang pengusaha properti dan usaha produktif lainnya. Dia pun dikenal sebagai seorang pendiri dari stasiun radio Rase FM.

Pada pilkada 2018, Yana pun berdampingan dengan almarhum Oded M Danial. Pasangan Oded-Yana diusung oleh Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB) pada Pilwakot 2018 dengan memperoleh 634.682 suara, mengalahkan pasangan Yossi Irianto-Aries Supriatna berada di posisi kedua disusul oleh Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat.

Kiprah Yana di Rase FM dimulai pada 1987 ketika dia melanjutkan proses perizinan pendirian Radio Rase FM yang sebelumnya sempat tertunda.

Sukses dengan Rase FM, politikus Partai Gerindra ini berkiprah sebagai pengusaha serta memimpin sejumlah organisasi Ketua PSSI Kota Bandung dan REI (Real Estate Indonesia) Jawa Barat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini