Terjebak dalam Keuangan yang Kacau? Ini Solusinya

Mengevaluasi keuangan yaitu dengan cara menganalisis kondisi kita saat ini, apakah kita masih sekolah, kuliah, sedang mencari pekerjaan, atau sudah menikah.

Evaluasi keuangan dapat dijadikan sebagai suatu panduan bagi seseorang dalam menentukan arah atau strategi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Evaluasi keuangan yang baik, biasanya terdiri dari berbagai aspek, yakni tujuan keuangan, jangka waktu yang telah ditentukan, serta strategi yang tepat untuk mencapainya.

Jika kamu masih sekolah atau sedang kuliah, prioritaskan untuk kebutuhan pendidikan, seperti bayar iuran sekolah. Bagi kamu yang sudah menikah tentunya kebutuhan keluarga bakal jadi nomor satu.

Dengan adanya evaluasi keuangan, diharapkan hasil akhir yang ingin dicapai dapat berjalan dengan baik.

2. Menyusun Tujuan Keuangan

Menyusun tujuan keuangan berfungsi agar kita tahu kemana keuangan kita akan diarahkan. Seperti ingin memiliki tabungan dana pensiun, mempunyai rumah idaman, memiliki mobil mewah, atau mungkin ingin pergi liburan ke luar negeri.

Apa pun keinginanmu, tujuan itu penting karena tanpa tujuan akan bingung harus ke mana uang ini dialirkan.

Penyusunan anggaran atau budgeting merupakan sebuah rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka.

Mencatat anggaran keuangan bertujuan agar kita bisa mengetahui kemana uang ini sudah dipakai, mengetahui berapa uang yang sudah kita keluarkan hari ini, dan dengan adanya pencatatan, kita bisa lebih waspada agar keuangan kita tidak bocor di awal bulan saat gajian.

Ketika kita terbiasa mencatat keuangan, kita bisa tahu posisi keuangan kita saat di pertengahan bulan agar bisa cukup sampai akhir bulan nanti. Intinya dengan pencatatan ini kita bisa mengontrol laju keuangan kita.

4. Rumus 50, 30, 20

Rumus 50, 30, 20 artinya 50 persen pendapatan kita dialokasikan untuk pengeluaran-pengeluaran rutin tetap dan pengeluaran rutin tidak tetap, seperti kebutuhan bulanan misalnya sembako, listrik, paket internet, dan sebagainya.

Selanjutnya, 30 persen pendapatan kita dialokasikan untuk pengeluaran tidak rutin. Sedangkan, untuk 20 persen lagi bisa digunakan untuk tabungan, entah itu menabung di bank maupun investasi.

Penulis: Fathia Uqimul Haq