Sukses

Suami Kritis di ICU Makkah, Ibu dan Anak di Kampung Halaman Tewas Dirampok

Ibu dan anak di Kabupaten Kuansing menjadi korban pembunuhan saat kepala keluarga sedang kritis di ICU Rumah Sakit Mekkah saat melaksanakan umrah.

Liputan6.com, Pekanbaru - Duka mendalam tengah menyelimuti sebuah keluarga di Kecamatan Pangean, tepatnya di Dusun Penghijauan, Desa Pasar Baru. Ibu dan anak dibunuh serta harta bendanya dirampas oleh orang yang masih dicari polisi sampai sekarang.

Ibu (Hasnah) dan anak (Suryani) ditemukan bersimbah darah di ruangan keluarga. Posisinya saling berdekatan dengan luka serius di atas kasur santai dan darah berceceran di lokasi.

Informasi dirangkum, korban Suryani ditemukan bertepatan dengan hari lahirnya ke 24. Perempuan belum menikah itu ditemukan pacarnya meninggal setelah susah dihubungi.

Di sisi lain, korban Hasnah baru saja pulang dari Mekkah usai melaksanakan ibadah umrah. Kepergiannya ke Tanah Suci umat Islam tidak sendirian tapi ditemani oleh suaminya.

Menurut Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto, korban Hasnah pulang duluan karena suaminya tidak memungkinkan kembali ke Tanah Air. Kondisi kesehatan menurun sehingga harus dirawat di rumah sakit.

"Suami korban tengah berada di ruangan ICU di Makkah," kata Sunarto, Jum'at siang, 30 September 2022.

Tidak diketahui apakah suami Hasnah mengetahui anak dan istrinya menjadi korban perampokan disertai pembunuhan di kampung halaman.

"Pihak keluarga di sini sulit mengakses, belum bisa dihubungi," jelas Sunarto.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluarga Terpandang

Kepolisian belum mengetahui apakah pembunuhan ini dilatarbelakangi dendam karena pelakunya belum tertangkap. Namun sebagai catatan, suami Hasnah atau ayah Suryani itu merupakan tokoh masyarakat di kampung.

"Suami korban merupakan salah satu dari 4 datuk di kampung tersebut," kata Sunarto.

Saat perampokan terjadi, tidak ada tetangga yang mengetahui. Pasalnya rumah korban cukup berjauhan dengan rumah warga lainnya.

"Tahunya setelah pacar korban datang ke rumah setelah korban ini sulit dihubungi, telepon tidak aktif," jelas Sunarto.

Hingga kini, penyidik sudah meminta keterangan 8 orang. Mulai dari pacar korban, tetangga dan pihak keluarga yang rumahnya tidak satu daerah dengan korban.

"Olah tempat kejadian perkara dimatangkan lagi untuk mengungkap pelakunya," ujar Sunarto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.