Sukses

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Sambal Matah dan Dabu-Dabu

Meski terlihat mirip karena sama-sama terbuat dari bahan segar, keduanya tetap memiliki perbedaan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sambal menjadi salah satu pelengkap yang wajib ada di meja makan. Orang Indonesia pasti merasa kurang lengkap jika makan tanpa sambal.

Sambal cocok dipasangkan dengan berbagai jenis masakan. Sensasinya yang pedas, seringkali membuat ketagihan.

Hal ini juga menjadi salah satu keunikan di Indonesia. Pasalnya, hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki sambal khasnya sendiri.

Sambal matah dan sambal dabu-dabu menjadi sajian sambal khas Indonesia yang cukup populer. Meski terlihat mirip karena sama-sama terbuat dari bahan segar, keduanya tetap memiliki perbedaannya sendiri.

1. Perbedaan Daerah Asal

Sambal matah merupakan salah satu sambal yang berasal dari Bali. Kata 'matah' dalam bahasa Bali berarti mentah atau belum dimasak.

Sementara itu, sambal dabu-dabu merupakan sambal khas Manado. Dalam bahasa Manado, 'dabu-dabu' berarti sambal.

Terdapat banyak jenis dabu-dabu di Manado, di antaranya dabu-dabu lilang, dabu-dabu roa, dabu-dabu bakasang, dan dabu-dabu kuning. Dabu-dabu yang paling dikenal adalah dabu-dabu lilang yang artinya sambal yang dipotong-potong.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bahan Dasar

2. Perbedaan Bahan Dasar

Meski sama-sama disajikan secara mentah, ternyata keduanya memiliki bahan dasar yang sedikit berbeda. Sambal matah berbahan dasar cabai rawit merah, bawang merah, garam, penyedap, bawang putih, batang serai, daun jeruk purut, terasi, perasan jeruk nipis, serta minyak goreng.

Sementara itu, sambal dabu-dabu berbahan dasar cabai rawit merah, bawang merah, garam, batang daun bawang, cabai keriting, tomat, dan perasan jeruk nipis atau minyak kelapa.

3. Perbedaan Proses Pembuatan

Untuk membuat sambal matah cukup mudah, yakni cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, daun jeruk purut, dan batang serai diiris tipis. Kemudian, terasi dibakar hingga harum untuk dicampurkan ke dalam irisan bahan sebelumnya.

Selanjutnya aduk merata dan tuangkan minyak panas kedalam campuran bahan tadi. Namun ada juga yang mengolahnya dengan cara berbeda, yakni cabai rawit merah, bawang merah, dan daun jeruk purut diiris tipis.

Bahan-bahan tersebut dicampurkan, kemudian diberi tambahan garam, penyedap, serta perasan jeruk nipis. Selanjutnya, batang serai, bawang putih, serta terasi diiris tipis.

Ketiga bahan tersebut digoreng sebentar untuk dicampurkan ke campuran bahan pertama. Perbedaan cara ini disesuaikan dengan selera penikmatnya masing-masing.

Sementara itu, untuk membuat sambal dabu-dabu juga tak kalah mudah. Cabai merah, cabai keriting, bawang merah, dan tomat dipotong kecil-kecil, sedangkan batang daun bawang dipotong tipis-tipis.

Campur semua bahan lalu tambahkan air perasan jeruk dan garam. Penambahan minyak panas ke dalam sambal adalah tahap penting yang membedakan antara sambal matah dan sambal dabu-dabu.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.