Sukses

Mengungkap Tabir Murid Sekolah Islam di Ungaran Takut Guru Agama

Orang tua ketiga siswa itu mendatangi sekolah dan meminta klarifikasi dari sekolah.

Semarang - Tiga orang siswa kelas VI SD Islam Terpadu (SDIT) Assalamah Ungaran, Semarang, diduga menjadi korban asusila. Pelaku adalah guru berinisial SL (30). Dugaan tersebut terungkap setelah tiga orang tua korban mendatangi sekolah untuk mengklarifikasi hal itu.

Data yang didapat suaramerdeka.com menyebutkan, ketiga korban berinisial KR (11), NS (11), dan DT (11). Orang tua NS, Wahyu Atha (30) warga Ungaran Barat mengatakan, dia bersama keluarga korban lainnya tidak terima atas dugaan perbuatan yang dilakukan oleh SL yang tercatat sebagai guru agama di sekolah yang dimaksud.

"Informasi ini kami dapat semalam. Anak saya cerita, dia bersama dua temannya sering mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari SL. Anak saya pun memilih tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karena takut," kata Wahyu, Jumat 31 Agustus 2018. 

Perlakuan asusila itu diduga sudah dilakukan SL sejak anaknya duduk di kelas V. Keterangan yang sama, dipaparkan oleh orang tua KR, Mutiah (35), warga Susukan, Ungaran Timur.

"Hal yang semestinya tidak dilakukan oleh seorang pendidik justru dilakukan berulang-ulang oleh terduga pelaku. Dampaknya, jelas ke psikologis anak saya," kata Mutiah.

Ketiga orang tua siswa tersebut, berencana hendak menempuh jalur hukum atas dugaan yang telah dilakukan SL terhadap buah hatinya.

Ketua Yayasan Assalamah Ungaran, Idrus Abdullah menyebutkan, untuk sementara SL telah dinonaktifkan. Kebijakan itu juga untuk meneliti kebenaran dugaan perbuatan asusila tadi. Sekolah juga akan mempertemukan orang tua terduga korban dengan terduga pelaku.

"Yang jelas, pihak sekolah sangat terkejut atas kejadian asusila ini," kata Idrus.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini.

Ikuti berita menarik lainnya dari suaramerdeka.com di tautan ini.

Simak video menarik berikut di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.