Sensasi 'Nyas-Nyes' Soto Klethuk Pak Galo Blora yang Menggugah Selera, Jadi Langganan Artis Sampai Pejabat

Liputan6.com, Blora - Soto Klethuk Pak Galo menjadi salah satu destinasi wisata kuliner yang wajib dikunjungi saat berada di Blora. Bahkan tak jarang selebritas tanah air dan pejabat yang mampir ke warung soto khas Blora ini.

Dinamai Soto Klethuk Pak Galo karena penjual pertamanya sejak 1997 adalah Pak Galo. Setelah Pak Galo meninggal, usaha warung soto diteruskan Emy, sang anak.

Emy menceritakan awal mula ayahnya menjual Soto Klethuk yang kini terkenal sebagai kuliner khas Blora.

"Dulu kecil banget, kita mulai dari nol. Alhamdulillah sampai sekarang masih bertahan," katanya kepada Liputan6.com, Minggu (12/05/2024).

Warung Soto Klethuk Pak Galo ini beralamat di jalan Gunung Sindoro no 1C Kabupaten Blora. Tempat berjualan soto Klethuk ini ternyata rumah kelahiran Emy.

"Saya generasi kedua yang meneruskan. Awalnya buka warung ini kepepet. Karena keadaan. Trek-trekan kehidupan," ucapnya.

Klethuk terbuat dari singkong yang diiris-iris kecil kemudian digoreng sehingga menjadi rasa gurih dan lezat.

Harga kuliner Soto Klethuk Pak Galo ini cukup terjangkau, tidak murah dan tidak terlalu mahal.

"Kalau dulu awal buka harga itu 750 rupiah sampai sekarang sudah 13.000 rupiah," jelasnya.

Emy menjelaskan, warungnya ini buka mulai pukul 06.00 WIB pagi sampai pukul 22.00 WIB malam.

"Pagi itu saya yang jualan sampai jam 4 sore. Kemudian dilanjutkan adek saya sampai jam 10 malam," jelasnya.

Tidak ada yang berbeda dari soto-soto lainnya, selain ada tambahan Klethuk berbahan singkong. Dari kuah bening, nasi, daging ayam, telur dan bawang merah, semua sama. Hanya saja ada tambahan Klethuk.

"Inisiatif bikin soto Klethuk karena kepepet. Dikasih Klethuk biar beda dari yang lain. Kalau dibanding dengan soto-soto yang lain sama sih, cuma yang beda itu ada tambahan Klethuknya," jelasnya.

Emy tidak keberatan ketika ada seorang yang bertanya resep rahasia warung sotonya ini. Bahkan tak jarang dirinya ditemui beberapa pihak untuk dimintai penjelasan bagaimana Soto Klethuk memiliki cita rasa yang khas.

"Kalau resep bumbu sotonya sama kok mas resepnya sama soto-soto yang lain. Cuma kadang tangannya yang beda," terangnya.

Emy berharap usaha keturunan ayahnya ini bisa terus berjalan di tengah gempuran persaingan usaha yang lainnya.

"Harapannya mudah-mudahan masih bisa berjalan, masih bisa usaha terus, bisa bertahan di tengah persaingan yang semakin banyak warung. Setidaknya kita masih mempertahankan usaha peninggalan orang tua. (Akan diteruskan ke anak turunnya?) pastilah, insyaallah dilanjutkan untuk generasi selanjutnya," harapnya.

Emy mengatakan bahwa warung tersebut mengalami peningkatan, meskipun ketika pandemi covid 19 lalu mengalami penyurutan omset.

"Waktu pandemi, wah, omset menurun. Rencananya tutup sementara karena tidak mampu membayar karyawan. Bahkan karyawan bilang, 'dibayar berapa saja tidak apa-apa.' Tapi alhamdulillah tidak sampai tutup," katanya.