Sukses

PKB Dorong Ida Fauziah Maju Pilkada DKI Jakarta, Tapi Butuh Teman Koalisi

PKB mengatakan tetap akan meprioritaskan kadernya meski nama Anies Baswedan santer diajukan lagi sebagai cagub.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengusung Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah sebagai calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI Jakarta 2024. Namun partainya masih membutuhkan koalisi karena kursi yang dibutuhkan untuk mengusung masih kurang.

"Yang untuk DKI, Bu Ida Fauziyah kita dorong, tentu enggak bisa sendirian karena Partai PKB cuma 10 kursi. Maka langkah pertama ya tentu menyiapkan figur yang menurut saya Bu Ida pasti sudah memiliki pengalaman di dalam pemerintahan di Legislatif juga," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid di Kantor PKB, Jakarta, Kamis, (25/4/2024) malam.

"Tapi tidak cukup itu, karena memang masih membutuhkan kurang lebih 12 kursi lagi," tambahnya.

Jazilul mengatakan tetap akan meprioritaskan kadernya meski nama Anies Baswedan santer diajukan lagi sebagai cagub. 

"Ya Pak Anies tentu warga DKI masih berharap Pak Anies, tentu kami akan mendengarkan. Tapi apapun kami pasti akan memprioritaskan kader, ya nanti kita juga melihat perkembangan suara dari masyarakat," ujarnya.

"Karena kan sampai detik ini belum ada calon-calon gubernur unggulan yang memiliki elektoral yang tinggi. Artinya Bu Ida Fauziyah bagi kami masih cukup untuk bersaing dengan yang lain, kecuali Pak Anies mungkin," sambungnya.

Kemudian, saat disinggung nama Khofifah Indarparawansa pada Pilkada di Jawa Timur. Pihaknya belum mengetahui apakah ia sudah mendaftarkan diri atau belum.

"Yang jelas Pilkada Jawa Timur mungkin sudah dibuka, saya enggak tahu Bu Khofifah sudah mendaftar atau belum," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PKS Bakal Pilih Kader Internal di Pilkada DKI Ketimbang Anies: Gantian Boleh Lah

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkeinginan untuk mencalonkan kader internalnya dalam kontestasi Pilkada DKI. Rencana itu kelihatannya akan dipilih, ketimbang mencalonkan Anies Baswedan untuk kembali melaju ke Pilkada DKI.

“Iya gapapa, yang namanya gantian bolehlah. (Calonkan kader internal) Ya kelihatannya demikian,” kata Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar kepada wartawan, dikutip Kamis (25/4/2024).

Meski keinginan untuk mencalonkan kader internalnya sangat kuat, Aboe pun tak menampik jika nanti harus mengusung kandidat lain di luar kader internalnya, termasuk Anies Baswedan.

“Tapi kita lihat ini kan bergejolak terus ya hari demi hari, situasi akan kita bicarakan ya. Jadi kalau menurut saya PKS ini dalam posisi siap dengan segala situasi,” tuturnya.

Sebelumnya, pemungutan suara Pilkada 2024 akan digelar November 2024 mendatang. Sejumlah nama mulai bermunculan termasuk yang bakal diusung partai politik.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI pun demikian. Sudah menyiapkan nama Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Khoirudin, hingga anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera maju di Pilkada DKI Jakarta.

"Wakil Ketua DPRD DKI Pak Khoirudin, Pak Mardani Ali Sera dan mantan Presiden PKS Pak Sohibul Iman yang tokoh-tokoh dari internal."Kata Sekretaris DPW PKS Provinsi DKI Jakarta Abdul Aziz kepada wartawan di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (17/4/2024).

3 dari 3 halaman

Ditentukan DPP PKS

PKS DKI memang sudah menyiapkan sejumlah calon meski belum ada pengumuman resmi dari Dewan Pengurus Pusat (DPP). Tetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya.

"DPP juga enggak sembarangan memutuskan, masih ada mekanisme dulu gitu ya," ujarnya.

PKS juga akan mempertimbangkan suara dari partai yang akan berkoalisi nantinya. PKS hanya mendapatkan 18 kursi DPRD DKI sehingga masih membutuhkan koalisi.

"Jadi kita harus duduk bareng partai-partai koalisi yang ingin mengusung. Nah kira-kira siapa nih calonnya," ujarnya.

Reporter: Nur Habibie/Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.