Sukses

5 Hasil Survei Terkini yang Dirilis Indikator Politik Indonesia Jelang Pilpres 2024

Salah satu hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait Pilpres 2024, nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan menduduki tiga teratas sebagai capres pilihan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia kembali merilis hasil survei terkininya terkait Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Salah satu hasilnya, nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan menduduki tiga teratas sebagai calon presiden atau capres pilihan masyarakat.

Saat masyarakat disodorkan empat nama simulasi capres, Prabowo Subianto menduduki peringkat pertama dengan raihan angka 35,2%, di posisi kedua yakni Ganjar Pranowo dengan raihan 33,0%, dan di posisi ketiga ada Anies Baswedan dengan angka 19,8%.

"Sementara Airlangga dengan raihan 2,0%, tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 10,0%," ujar peneliti Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam pemaparannya secara virtual, Minggu 4 Juni 2023.

Kemudian saat disumalasi diubah menjadi tiga nama, maka nama Prabowo tetap berada di posisi pertama disusul Ganjar Pranowo di peringkat kedua dan Anies Baswedan ketiga.

Sementara itu, nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kokoh di posisi pertama calon wakil presiden (cawapres) pilihan masyarakat.

Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1230 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Margin of errorsurvei diperkirakan ± 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Berikut sederet hasil survei terkini yang dirilis Indikator Politik Indonesia terkait Pilpres 2024 dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Prabowo Ungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya mengenai calon presiden pilihan masyarakat Indonesia.

Alhasil, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan menduduki tiga teratas capres pilihan masyarakat.

Saat masyarakat disodorkan empat nama simulasi capres, Prabowo Subianto menduduki peringkat pertama dengan raihan angka 35,2%, di posisi kedua yakni Ganjar Pranowo dengan raihan 33,0%, dan di posisi ketiga ada Anies Baswedan dengan angka 19,8%.

"Sementara Airlangga dengan raihan 2,0%, tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 10,0%," ujar peneliti Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam pemaparannya secara virtual, Minggu 4 Juni 2023.

Kemudian saat disumalasi diubah menjadi tiga nama, maka nama Prabowo tetap berada di posisi pertama disusul Ganjar Pranowo di peringkat kedua dan Anies Baswedan ketiga.

Prabowo Subianto dengan raihan 38,0%, Ganjar Pranowo 34,2%, Anies Baswedan 18,9% Tidak tahu atau tidak jawab 8,8%.

 

3 dari 6 halaman

2. Skema 19 Nama, Prabowo Salip Ganjar dan Anies Makin Turun

Elektabilitas capres Prabowo Subianto berhasil menyalip Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Demikian hasil survei Indikator Politik Indonesia yang merilis dengan skema 19 nama bakal capres berdasarkan hasil survei terhadap 1.230 responden selama periode 26-30 Mei 2023 dengan metode random digit dialing (RDD).

"Kita tahu bulan lalu akhir April, awal Mei saat itu Pak Ganjar masih unggul di 19 nama," kata Burhanuddin.

Dalam survei itu, Prabowo Subianto berhasil meraih elektabilitas sebesar 25,3 persen, disusul Ganjar Pranowo di urutan kedua sebesar 25,2 persen.

Kemudian di posisi ketiga Anies Baswedan sebesar 12,5 persen diikuti nama lain seperti Erick Thohir 5,0 persen, Ridwan Kamil 4,9 persen, dan Mahfud MD 2,8 persen.

"Meskipun Pak Prabowo unggul, tapi masih ada margin of error. Pak Ganjar dulu unggul sekitar 4 persen, sekarang ada tren Pak Prabowo mulai nyalip Ganjar. Meskipun selisihnya hanya 0,1 persen meskipun tidak signifikan secara statistik," kata Burhanuddin.

"Kemudian Anies Baswedan 12,5 persen dan Erick Thohir dengan Ridwan Kamil tipis juga bedanya, tidak signifikan. Demikian juga nama-nama di bawahnya," tambah dia.

 

4 dari 6 halaman

3. Faktor Elektabilitas Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies

Menurut Burhanuddin, ada beberapa faktor yang membuat tren elektabilitas Prabowo cenderung meningkat. Salah satunya, turunnya elektabilitas Ganjar Pranowo usai menolak kedatangan Timnas Israel sehingga mengakibatkan batalnya Piala Dunia U-22 diselenggarakan di Indonesia.

"Trennya (Ganjar) sempat turun kemudian reborn setelah Bu Mega mendeklarasikan 21 April sebagai capres. Tetapi tren reborn itu agak sedikit turun di survei Mei 2023, sementara Pak Prabowo trennya masih positif," ujar Burhanuddin.

Faktor lainnya, lanjut Burhanuddin, adanya tren kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meningkat. Hal itu turut membuat suara elektabilitas Anies Baswedan semakin turun, karena dianggap sebagai antitesa dari Presiden Jokowi.

"Mas Anies trennya masih turun, bersamaan dengan trend approval rating Pak Jokowi. Tapi juga bersamaan dengan peningkatan suara Pak Prabowo," ujar Burhanuddin.

Penurunan itu dimanfaatkan dengan baik oleh tim Prabowo untuk mengembalikan kantong-kantong dukungan masyarakat yang sempat lari ke Anies, lalu kembali mendukung Prabowo, seperti di wilayah Jawa Barat dan Banten.

"Jadi Mas Anies ini mengalami dua tekanan sekaligus, pertama, rating approval Jokowi tertekan. Karena di-framing sebagai capres yang menawarkan antitesa. Sehingga ketika approval Presiden Jokowi naik, makin sedikit pemilih yang memilih narasi perubahan," bebernya.

"Tapi ada juga penjelasan lain yaitu bersamaan ketika tim Andre Rosiade semakin aktif bekerja dan itu membalikan basis-basis lama yang sebelumnya sempat ke Anies Baswedan. Belakangan balik lagi ke Prabowo Subianto," tambah Burhanuddin.

Survei memiliki margin of error +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut hasil survei 19 kandidat capres:

-Prabowo Subianto 25,3 persen

-Ganjar Pranowo 25,2 persen

-Anies Baswedan 12,5 persen

-Erick Thohir 5,0 persen

-Ridwan Kamil 4,9 persen

-M. Mahfud MD 2,8 persen

-Susi Pujiastuti 2,2 persen

-Agus Harimurti Yudhoyono 1,9 persen

-Sandiaga Salahuddin Uno 1,1 persen

-Khofifah Indar Parawansa 0,9 persen

-Puan Maharani 0,7 persen

-Sri Mulyani Indrawati 0,7 persen

-Airlangga Hartarto 0,5 persen

-Tri Rismaharini 0,4 persen

-Gatot Nurmantyo 0,4 persen

-Bambang Soesatyo 0,2 persen

-Zulkifli Hasan 0,1 persen

-Muhaimin Iskandar 0,1 persen

-Bahlil Lahadalia 0,0 persen

-Lainnya 1,7 persen-TT/ 13,3 persen

 

5 dari 6 halaman

4. Beberkan Simulasi Hasil Pilpres Bila Anies Baswedan Gagal dapat Tiket

Selain itu, survei Indikator Politik Indonesia merilis berbagai kemungkinan simulasi peta politik elektabilitas yang akan terjadi dalam kontestasi Pilpres. Salah satunya, jika capres Anies Baswedan gagal mencalonkan diri sebagai kandidat.

Burhanuddin menjelaskan skema itu dibuat berdasarkan dinamika politik yang berkembang saat ini. Dengan mengacu isu yang saat ini dugaan gagalnya tiket Anies Baswedan sebagai capres.

"(Anies) tidak dapat tiket misalnya. Sekarang kan banyak isu seperti yang disampaikan kolega kita Prof Denny Indrayana, kalau misalnya ada salah satu pendukung partai koalisi yang balik arah. Anies akhirnya gagal mendapatkan tiket," kata dia.

Lantas, lanjut Burhanuddin, besar kemungkinan pilpres nanti menyisakan tiga kandidat capres yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Airlangga Hartarto. Gambaran itu mengacu pada tokoh politik yang berpeluang mendapatkan tiket sesuai ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).

Sehingga bila pemilihan presiden diadakan sekarang dengan simulasi di atas. Suara pemilih Anies disebut akan berlabuh ke Prabowo menempatkan hasil elektabilitas mencapai 47,6%, sedangkan Ganjar, 36,1%, disusul Airlangga 3,5%, dan belum menjawab 12,9%.

"Nah ini menegaskan misalkan Anies tidak dapat kendaraan untuk 2024 pendukungnya lebih banyak ke Pak Prabowo. Pak Prabowo langsung nambah segini nih (47,6%). Jadi kalau Anies tidak maju, kabar baik banget buat Pak Prabowo," bebernya.

Namun simulasi sebaliknya apabila Anies berhasil mendapatkan tiket dan maju sebagai capres. Gambarnya, tetap menempatkan Prabowo di urutan pertama dengan elektabilitas 38,0%. Urutan kedua Ganjar dengan 34,2%, lalu Anies urutan ketiga 18,9%, dan belum menjawab 8,8%.

"Jadi trendnya tidak berubah Mas Anies penurunan tren belum berhenti. Sementara Pak Prabowo keunggulan sedikit lebih tinggi. Tapi masih kisaran margin of error," ucap Burhanuddin.

 

6 dari 6 halaman

5. Erick Thohir Puncaki Klasemen Cawapres

Menteri BUMN Erick Thohir semakin potensial menjadi calon wakil presiden (cawapres) terkuat untuk Pilpres 2024. Elektabilitas Erick Thohir berhasil melonjak naik dan menjadi yang teratas.

Terekam dalam survei Indikator Politik Indonesia periode 26 hingga 30 Mei 2023, Elektabilitas Erick Thohir semakin melesat tinggi dengan raihan peningkatan angka elektabilitas sangat signifikan.

"Erick Thohir mengalami kenaikan elektabilitas menjadi 15,5 persen," kata Burhanuddin.

Tingginya raihan elektabilitas tersebut, lanjut dia, tentu menjadikan Erick Thohir sebagai figur cawapres pemuncak klasemen untuk Pilpres 2024. Erick Thohir berhasil unggul dengan figur-figur politisilainnya.

Eks Presiden Inter Milan ini ungguli nama politisi lain seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menkopolhukam Mahfud MD, Menparekraf Sandiaga Uno serta Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Tercatat raihan elektabilitas Ridwan Kamil berada di belakang Erick Thohir dengan hanya mendapatkan angka 15,4 persen. Termasuk juga Mahfud MD hanya mendapat elektabilitas sebagai cawapres sebesar 13,4 persen.

Sebaliknya raihan Sandiaga Uno dan AHY justru semakin melonjak turun, keduanya hanya mendapat elektabilitas sebesar 13,1 persen dan 5,6 persen. Itu artinya Erick Thohir semakin mantap berada di posisi puncak cawapres untuk Pilpres 2024.

"(Erick Thohir) memuncaki klasemen cawapres," jelas Burhanuddin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.