Sukses

Mau Pasang Air Suspension di Mobil, Wajib Perhatikan Hal Ini

Meskipun tampilan mobil ceper, banyak pemilik yang tetap mau kendaraannya digunakan sehari-hari, dan solusi paling ideal dengan menggunakan suspensi udara atau air suspension.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi pecinta mobil pasti banyak cara untuk membuat tampilan kuda besi kesayangannya terlihat keren. Salah satu caranya dengan memodifikasi kendaraan, dan tren yang kini sedang digandrungi adalah bikin roda empat sependek atau seceper mungkin, misalkan menggunakan air suspension.

Dilansir laman resmi Ibid Balai Lelang Serasi, jenis suspensi udara ini ternyata berawal dari ide sederhana, yaitu menggabungkan kemampuan beragam per dalam satu wadah. Sayang sistemnya yang kompleks bikin harga dan perawatannya jadi tak sederhana.

Sehingga tak heran jika suspensi udara ini biasanya hanya dipakai oleh mobil-mobil premium saja sebagai suspensi standar. Karena mobil-mobil produksi massal masih lebih mengandalkan per dan peredam kejut (shockbreaker) konvensional.

Di Indonesia sendiri sekarang ini air suspension lebih banyak dipakai pada modifikasi. Utamanya bagi mereka yang sering ikut kontes modifikasi, karena ketinggian suspensi bisa diatur ketinggiannya hanya dengan memencet tombol saja. Sehingga mobil masih bisa digunakan sebagai kendaraan harian.

Sayangnya kemudahan itu harus dibayar mahal yang menjadi salah satu kekurangan daripada air suspension itu sendiri. Harga paket suspensi udara itu sendiri yang berkisar antara Rp 18 juta sampai dengan Rp 50 juta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jenis Air Suspension

Ada dua jenis suspensi udara. Yang pertama jenis strut. Tipe ini peredam kejut dan per menjadi satu (bisa berukuran besar atau kecil). Jenis kedua adalah jenis Bag, di mana peredam kejut dan tabung udaranya terpisah. Ini biasa dipakai pada bus dan truk.

Selain itu, masih banyak hal yang harus selalu diperhatikan ketika sudah menggunakan air suspension ini. Misalnya kandungan air dalam kompresor, perlu diperiksa seminggu sekali. Air itu pasti terbentuk di tabung karena udara juga mengandung H2O dan akan terakumulasi ketika dimampatkan.

Lalu, seal selang dari kompresor ke tabung juga berpotensi bocor serta kondisi karet pada kantung udara mesti selalu dipantau. Namanya juga karet, pasti akan retak retak karena aus akibat mengembang dan mengendur ketika suspensi dimainkan.

Penggunaan suspensi udara pada mobil sport juga memiliki beberapa kekurangan. Berat satu set sistem suspensi udara bisa mencapai 45 kg.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.