Sukses

Mengenal Perbedaan Lampu LED dan DRL, Apa Saja?

Untuk saat ini, kebanyakan mobil keluaran terbaru memang sudah menggunakan lampu Light Emitting Diode (LED). Selain penggunaan lampu LED juga terdapat lampu Daytime Running Light (DRL). Lalu apa sih perbedaan kedua lampu tersebut?

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu komponen yang sangat penting ketika berkendara, adalah lampu. Terlebih, saat mengendarai mobil pada malam hari, yang pastinya membutuhkan banyak cahaya untuk melihat kendaraan yang berada di depan atau belakang.

Untuk saat ini, kebanyakan mobil keluaran terbaru memang sudah menggunakan lampu Light Emitting Diode (LED). Selain penggunaan lampu LED juga terdapat lampu Daytime Running Light (DRL). Lalu apa sih perbedaan kedua lampu tersebut?

Lampu DRL sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Beberapa tahun terakhir pabrikan-pabrikan mobil telah memasang lampu DRL pada setiap produks mobilnya.

Fungsinya, selain buat memperindah tampilan, juga sebagai fitur keselamatan berkendara. Contohnya saat melintas di jalan gelap atau ketika melewati terowongan kamu tak perlu repot-repot menyalakan lampu.

Melansir situs resmi Daihatsu Indonesia, fungsi lampu DRL bukan hanya sebagai aksesori saja. Namun, lebih kepada alat komunikasi dari kendaraan ke pengendara lain, sehingga lampu DRL akan menyala terus-menerus baik siang dan malam.

Sedangkan untuk LED, lebih ke sistem pencahayaan dari lampu utama yang menggantikan peran dari bohlam biasa, seperti hologen dan HID. Penempatan DRL dan LED pada umumnya berbeda, sebagian ada yang terpisah dari lampu utama, sebagian lagi ada yang menyatu dengan rumah lampu utama.

Jadi, pada dasarnya jelas berbeda antara DRL dan LED, DRL itu tujuanya untuk kepentingan keselamatan. Sedangkan LED itu jenis lampu yang diterapkan ke lampu utama atau head lamp.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lampu Mobil Sering Putus, Kenali Penyebabnya

Lampu memiliki fungsi yang sangat penting bagi sebuah kendaraan. Tanpa komponen ini, Anda tak mungkin dapat  berkendara di malam hari, apalagi jika tidak ada fasilitas penerangan jalan.

Belum lagi, berkendara di malam hari tanpa memiliki lampu yang baik berisiko tinggi menyebabkan kecelakaan. Pasalnya, lampu ini turut membantu pengendara lain atau orang sekitar mengetahui keberadaan kendaraan Anda.

Seiring pemakaian, lampu kendaraan akan mengalami penurunan performa. Permasalahan yang timbul pun beragam, sehingga membutuhkan penanganan yang berbeda. Perlu diketahui terlebih dahulu apa permasalahan dari kerusakaan lampu kendaraan agar bisa mendapatkan solusi perbaikan yang tepat. Berikut beberapa masalah lampu mobil beserta kemungkinan penyebabnya seperti dilansir dari lifewire.com, Selasa (17/07/2018).

 

 

 

Yang pertama lampu mati sebelah. Kondisi ini cukup umum terjadi dan biasanya disebabkan oleh bohlam yang putus atau terbakar. Risiko tersebut juga bisa terjadi apabila Anda sudah memodifikasi atau mengganti bohlam dengan spesifikasi berbeda.

Permasalahan selanjutnya, kedua lampu mati. Perlu diketahui, cukup jarang ditemui kondisi di mana kedua lampu mati secara bersamaan. Jika terjadi hal ini, cobalah periksa sumber tenaganya. Dalam kebanyakan kasus kerusakaan lampu kendaraan biasana disebabkan oleh komponen yang sudah tidak prima seperti fuse, relay atau module. Namun, apabila komponen tersebut dalam keadaan baik, ada kemungkinan sistem kabel dalam kendaraan bermasalah.

Kemudian lampu jauh atau lampu dekat yang tidak bekerja. Ini bisa saja disebabkan karena bohlam putus di satu bagian. Akan tetapi, tak ada salahnya untuk memeriksa sistem kelistrikan untuk memastikan.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Kondisi terakhir yaitu lampu menyala namun tidak terang. Penyebabnya bisa saja karena bohlam yang sudah tidak prima atau cover lampu yang kotor, dalam kasus lebih parah berembun. Jika cover lampu kendaraan terlihat bintik-bintik air, berarti terdapat kebocoran yang harus segera ditangani. Soalnya, kondisi tersebut berisiko menyebabkan kerusakan lebih parah. Penyebab lainnya bisa saja karena sistem pengisian daya yang tidak baik.

Reporter : Muhammad Hafid Asisi

Sumber:Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.