Sukses

Posko Mudik Banyak Dijumpai di Sepanjang Pantura

Menyambut Lebaran kali ini, banyaknya dijumpai tempat peristirahatan atau posko mudik yang bisa dijumpai di sepanjang jalur pantura.

Menyambut Lebaran kali ini, para pemudik seperti dimanjakan dengan banyaknya tempat peristirahatan atau posko mudik yang bisa dijumpai di sepanjang jalur pantura, dari Indramayu menuju Cirebon. Tempat peristirahatan itu didirikan oleh pihak swasta, partai politik, dan pribadi.

Tempat peristirahatan tersebut memiliki fasilitas yang komplet. Mulai dari penyediaan makanan, layanan pemeriksaan kesehatan, pijat refleksi, hingga tempat salat. Bahkan di beberapa titik, sekitar pematang sawah, dibangun pendopo kecil atau warung yang bisa dimanfaatkan untuk istirahat atau merebahkan tubuh.

Tuti (50), warga di tepi jalan Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Cirebon, mengaku sengaja membuat posko mudik di depan rumahnya sendiri untuk jadi tempat istirahat yang akan pulang ke kampung halaman. "Tempat salat juga disediakan di sini, tapi di dalam rumah," kata Tuti saat berbincang dengan Liputan6.com di Cirebon, Minggu (4/8/2013).

Mendirikan tempat istirahat sekaligus warung dadakan ini sudah dilakoninya sejak beberapa tahun terakhir. Tuti mengakui penghasilannya cukup besar dari posko mudik yang didirikannya saat arus mudik. Namun, hal itu dilakukan bukan semata-mata mencari untung, tapi membantu pemudik.

"Kasihan lihat mereka, terutama yang naik motor. Jarak kampungnya kan jauh. Ya saya bantu, sekalian dapat pemasukan seadanya," terangnya.

Dalam sehari, Tuti bisa mendapatkan keuntungan di atas Rp 1 juta per hari. "Kopi biasa Rp 2.000, pas kayak begini saya jual Rp 5.000," ujar Tuti.

Tidak jauh dari posko mudik Tuti, terdapat posko mudik Partai Demokrat. Posko tersebut tampak sepi, hanya ramai atribut partai dan foto-foto para caleg Demokrat untuk perwakilan di Cirebon.

Memang banyak momen arus mudik yang dapat dipakai untuk meraih penghasilan atau sekadar menunjang popularitas. (Frd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.