Sukses

Ahok: Sistem Parkir Terintegrasi Kembalikan Pendapatan Daerah

Ahok menilai pemberlakukan sistem parkir baru itu dilakukan karena selama ini Pemprov DKI kehilangan 70 persen pendapatan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau Ahok akan menerapkan sistem parkir terintegrasi. Pemberlakukan sistem parkir baru itu dilakukan karena selama ini Pemprov kehilangan 70 persen pendapatan parkir dari parkir on street.

Menurut Ahok, untuk mengembalikan pemasukan sebesar 70 persen itu, Pemprov DKI mencari referensi dari sejumlah negara. Dan ditemukan suatu sistem parkir terintegrasi.

"Kami cari dari seluruh dunia. Yang kami temukan sistem ini, yang sudah dipakai dari tahun 1955 sudah dipakai beberapa ratus negara," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (28/6/2013).

Menurut Ahok, dengan penerapan sistem itu, pemprov menginginkan agar pembagian pendapatan atau revenue sharing dari pemasukan parkir tersebut telah terintegrasi.

"30 Persen ada uang masuk Rp 10 ribu, Rp 3 ribu uang kami yang masuk ke Pemda. Rp 7 ribu urusan dia, dia mau operasional, mau untung rugi urusan dia dan modal investasi semua dikeluarkan dari mereka. Jadi DKI tidak keluarkan modal satu sen pun," jelas Ahok.

"Jadi DKI Tidak mengeluarkan modal 1 sen pun. Termasuk parkir mau dicat, dirapihkan itu semua urusan mereka."

Ahok juga mengatakan, terkait penerapan zonasi pada sistem parkir yang akan diterapkan di beberapa wilayah DKI. Ia akan menargetkan dimulai tahun ini.

"Nanti di Kelapa Gading di seluruh perumahan ruko-ruko. Lalu baru masuk ke Jakarta per wilayah nanti semakin masuk ke Monas semakin mahal. Namun hari-hari tertentu bisa murah ada jamnya. Parkir di jalanan tidak bisa sembarangan lagi nanti," kata Ahok. (Sul/Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.