Sukses

Viral Sejumlah Orang Berseragam Satpol PP Dukung Cawapres Gibran Rakabuming Raka

Video sejumlah orang yang mengenakan seragam Satpol PP mendukung calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka viral di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Video sejumlah orang yang mengenakan seragam Satpol PP mendukung calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka viral di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun X, @pemilunetwork.

Dalam video, sejumlah orang yang mengenakan seragam Satpol PP itu mengaku sebagai anggota Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut. Mereka menyebut Gibran Rakabuming Raka sebagai pemimpin muda di masa depan.

"Bismillahirahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari forum komunikasi bantuan polisi pamong praja Kabupaten Garut menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan. Mas Gibran Rakabuming Raka, terima kasih," ucap salah satu orang berseragam Satpol PP dalam video.

Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Satpol PP Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan membenarkan bahwa sejumlah orang tersebut merupakan anggotanya.

Namun, status seluruh pegawai dalam video bukan aparatur sipil negara (ASN), baik pegawai negeri sipil (PNS) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Ia menegaskan, belum mengetahui dengan pasti kronologi video tersebut dibuat.

"Kami juga akan investigasi siapa pembuat videonya, takutnya ada orang partai yang mengiming-imingi. Kami lakukan investigasi, kami pastikan Satpol PP netral," kata Tubagus dilansir dari Antara, Rabu (3/1/2024).

Tubagus mengatakan, saat ini pihaknya telah memeriksa oknum anggotanya yang terlibat dalam pembuatan video dan dukungan terhadap pasangan capres-cawapres tertentu.

"Saat ini kaitan dengan video tersebut, sedang kami proses dengan provost Satpol PP Garut," ucap Tubagus.

Tubagus sangat menyayangkan kejadian tersebut, terlebih Satpol PP Garut telah menyatakan ikrar netralitas pada Pemilu 2024.

Ia menyatakan, Satpol PP Garut bergerak cepat menangani persoalan tersebut dengan memanggil setiap orang yang ada di video itu. Soal kapan waktu video tersebut dibuat, Satpol PP Garut masih mendalami lebih lanjut.

"Kami belum bisa memastikan kapan video itu dibuat, namun kemungkinan sebelum pelaksanaan ikrar. Untuk pengambilan videonya diperkirakan di salah satu pos yang ada di pusat kota," ungkap Tubagus.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dua Anggota Satpol PP Dikeroyok Preman di Jakpus

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro membenarkan, adanya insiden pengeroyokan dua anggota Satpol PP diduga preman di depan Pintu Masuk Mall Plaza Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 31 Desember 2023. Kedua korban telah melayangkan laporan polisi ke Polsek Menteng.

"Korban baru hari ini membuat laporan di Polsek Menteng selanjutnya dilakukan proses penyelidikan," kata Susatyo saat dikonfirmasi, Selasa (2/1/2024).

Namun demikian, Susatyo belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait detail pengeroyokan. Sebab, pihaknya bersama Polsek Menteng masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

"Saat ini laporan diterima Polsek menteng namun ditangani gabungan dengan Polres. Kalau detil terkait perkara langsung dengan Menteng 1," ungkap dia.

Sementara, dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Metro Menteng, Kompol Bayu Marfiando mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Ketika, dua anggota Satpol PP itu tengah berjaga di lokasi tiba-tiba didatangi pria atas nama Sony.

"Saat korban sedang melerai perselisihan antar saksi Sastra Suhendi (Anggota Satpol PP) dengan seorang laki laki yang bernama Sony yang menampar saksi Suhendi (Anggota Satpol PP)," kata Bayu saat dikonfirmasi, Selasa (2/1/2024).

Karena ditampar itulah, akhirnya terjadi cekcok antara Sony dengan dua anggota Satpol PP. Bukannya minta maaf, Sony malah semakin marah ketika dilerai, hingga berujung datangnya rekan-rekan Sony yang mengeroyok dua anggota Satpol PP.

"Setelah dikonfirmasi oleh korban kenapa Suhendi ditampar, kemudian orang yang diduga bernama Sony malah bertambah emosi," ujar Bayu.

"Dan seketika teman teman Sony yang berada di dekat TKP tersebut langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban," jelasnya.

Atas kejadian itu, Bayu mengatakan, saat ini pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut soal motif pengeroyokan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.