Sukses

Prof Emil Salim: Pembangunan Harus Selaras dengan Kelestarian Lingkungan

Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional, Prof. Dr. Emil Salim, mengatakan pembangunan haruslah selaras dengan kelestarian lingkungan. Hal itu ia katakan dalam peringatan 40 tahun berdirinya Dana Mitra Lingkungan (DML).

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional, Prof. Dr. Emil Salim, mengatakan pembangunan haruslah selaras dengan kelestarian lingkungan. Hal itu ia katakan dalam peringatan 40 tahun berdirinya Dana Mitra Lingkungan (DML).

DML menggelar acara peringatan 40 tahun berdirinya DML yang dihadiri para pendiri, pembina, pengawas, pengurus, dan mitra kerja selama perjalanan empat dasawarsa DML.

Acara yang bertajuk “Perjalanan Panjang Selembar Daun Sirih” ini dihadiri oleh Prof Emil Salim dan Ir. Erna Witoelar selaku Pendiri Yayasan DML, Rachmad Gobel (Wakil Ketua DPR) mewakili keluarga para pendiri DML, Agustanzil Sjahroezah selaku Ketua Pembina DML, dan Nina Meilina selaku Ketua Pengurus DML. Turut hadir beberapa mitra kerja seperti Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti; Direktur Pertamina Foundations Yulius Bulo dan Direktur Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, serta perwakilan berbagai perusahaan, industri dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memiliki keperdulian tinggi terhadap lingkungan hidup.

Dana Mitra Lingkungan (DML) berdiri pada tahun 1983, saat yang kritis dalam lini masa isu lingkungan hidup di Indonesia. Pada tahun itu, pengelolaan lingkungan hidup dan kependudukan disatukan dibawah Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Kemeneg LH), dipimpin oleh Prof. Dr. Emil Salim.

“Kunci persoalannya adalah mengedepankan pembangunan yang selaras dan bersinergi dengan kelestarian lingkungan dan kemanusiaan,” pesan Emil Salim, salah satu pendiri DML, yang selama memimpin Kementerian Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (1977-1983) dinilai berbagai kalangan berhasil mengarusutamakan isu lingkungan hidup dalam pembangunan nasional dan kehidupan masyarakat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masalah Sampah dan Perubahan Iklim

Pada awalnya, DML menghimpun tokoh pengusaha strategis, bekerjasama dengan organisasi kemasyarakatan dan pemerintah, merintis berbagai program pelestarian lingkungan hidup di Indonesia, yang kemudian turut menumbuhkan inisiatif lain. Dengan demikian, kolaborasi telah menjadi bagian dari perjalanan panjang DML sejak awal.

“Memasuki usia 40 tahun, DML telah melakukan refleksi dan menyusun rencana strategis sebagai penentu arah program DML 10 tahun ke depan. Dari sepuluh masalah lingkungan hidup terbesar di Indonesia, DML memberikan perhatian besar kepada masalah sampah dan perubahan iklim, khususnya isu karbon. DML tetap berusaha menemukan dan merangkul para perintis, mitra lingkungan di berbagai isu,” ujar Nina Meilina, Ketua Pengurus DML.

“Kami menyadari saat ini adalah zaman era kolaboratif, oleh karenanya DML akan terus berperan aktif menjadi mediator antara pemerintah, pelaku industri/pengusaha, masyarakat luas, serta LSM di bidang lingkungan hidup. DML akan terus menjalankan fungsinya merajut pola hubungan kemitraan yang sinergis dengan keempat pihak tersebut untuk menjadi Centre of Excellence (Pusat Keunggulan) Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan,” lanjut Nina Meilina dalam sambutan pembuka.

Acara ini diisi dengan berbagi gagasan dan pandangan masa depan DML baik dari para pendiri, pembina, pengurus maupun mitra strategis terkait.

Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan plakat penghargaan kepada Pendiri DML, serta penyerahan buku “40 tahun Yayasan Dana Mitra Lingkungan (DML), Perjalanan Panjang Selembar Daun Sirih” dan “Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS)”.

Menutup rangkaian acara 40 tahun nya, DML menampilkan demo salah satu Program Unggulan DML, yaitu Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini