Sukses

PDIP: Konflik Terjadi Bukan Karena Agama Tetapi Ambisi Politik

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan Prof. Hamka Haq menyoroti terjadinya konflik mengatasnamakan agama yang terjadi di tengah masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan Prof. Hamka Haq menyoroti terjadinya konflik mengatasnamakan agama yang terjadi di tengah masyarakat. Menurut Prof Hamka, konflik justru membuat perpecahan antar anak bangsa. Apalagi menjelang Pemilu, konflik kerap diciptakan atas nama agama.

“Konflik yang terjadi bukan hal karena agama, melainkan karena adanya ambisi politik dari kelompok tertentu dan ambisi politik yang mengatasnamakan agama,” kata Prof Hamka dalam acara Simposium Nasional bertema Kedamaian Berbangsa Menuju Pemilu 2024 Tanpa Politisasi Agama di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).

Prof Hamka menjelaskan, ambisi politik ingin menguasai kelompok lain dan mereka yang ingin hidup merdeka, serta mengabaikan kepentingan kelompok-kelompok lain.

“Ambisi politik itulah yang merusak pertalian,” sambung dia.

Oleh karena itu, Prof Hamka mengajak umat Islam yang merupakan mayoritas bangsa ini seharusnya menjadi pelopor perdamaian dan pelopor persaudaraan.

“Jangan menjadi pelopor perpecahan. Jangan menjadi sumber kegaduhan di tengah masyarakat Indonesia yang sudah damai,” minta pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Baitul Muslimin Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Agama Menjadi Jalan Damai Sesuai Konstitusi

Prof Hamka memastikan, Islam adalah agama damai. Hal itu bisa dibuktikan dari berbagai hadis dan juga dalam sejarah praktik Rasulullah dan para sahabatnya. Maka dari itu, ketika Indonesia semua umat beragama dan aliran kepercayaan taat dan setia pada Pancasila maka kehidupan damai dapat dicapai melalui konstitusi.

“Marilah kita umat beragama dan aliran kepercayaan apapun untuk bersama-sama melestarikan kenikmatan, meneruskan tradisi persaudaraan kebangsaan ini dengan menghayati dan mengamalkan secara benar agama kita masing-masing. Karena saya yakin semua agama mengajarkan kedamaian. Tidak ada agama yang mengajarkan konflik,” dia menandasi.

Sebagai informasi, Simposium Nasional ini turut dihadiri oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri melaui kanal virtual. Selain Megawati, acara yang diketuai oleh Politikus PDIP Irvansyah ini turut dihadiri juga oleh perwakilan tokoh agama seperti Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C dan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom yang juga hadir secara daring.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.