Sukses

Jokowi Jenderal TNI Bantu Selesaikan Konflik Myanmar, Panglima: Kita Sudah Siapkan

Panglima TNI mengaku telah mengetahui dan menyiapkan jenderal yang mampu berbicara dengan para pemimpin Junta Militer Myanmar.

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan siap mengirimkan Jenderal militer untuk ambil bagian dalam proses meredam konflik geopolitik di Myanmar. 

Pernyataan Panglima ini merespons ucapan Presiden Jokowi yang meminta agar TNI ikut berkontribusi dalam perdamaian di Myanmar.  

Meski belum disampaikan langsung oleh Jokowi. Namun, Yudo telah mengetahui dan menyiapkan jenderal yang mampu berbicara dengan para pemimpin Junta Militer Myanmar. 

"Kita sudah dengar itu, tentunya kita siapkan jenderal yang mampu untuk diplomasi maupun untuk berbicara di sana, untuk ikut membantu mengatasi itu," kata Yudo usai Rapim TNI, di Jakarta, Kamis (9/2/2023).

Persiapan rencana pengiriman jenderal militer untuk berdialog ke Myanmar, kata Yudo, masih dalam proses koordinasi dengan Pusat Kerja Sama Internasional (Puskersin).

"Ini masih kita koordinasi dengan Pusat Kerja Sama Internasional, Puskersin kita. Yang diminta apa, kita siapkan, yang purna kita juga ada, yang masih aktif juga ada," ujarnya.

Namun bila ditanya siapa sosok jenderal yang tepat mewakili Indonesia untuk berdialog dengan Junta Militer di Myanmar, Yudo menyarankan lebih baik jenderal yang masih aktif. 

"Tapi lebih bagus tentunya yang masih aktif," tuturnya 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Kirim

Sebelumnya, dikutip lewat wawancara eksklusif dengan Reuters, Jokowi menyebut pengiriman jenderal ini dapat membantu Myanmar transisi menuju negara demokrasi.  

"Ini soal pendekatan. Kami punya pengalaman, di sini, di Indonesia, situasinya sama," kata Jokowi.

Namun, ia enggan membeberkan siapa jenderal yang akan dikirim dan hanya menyebut jenderal tersebut terlibat dalam reformasi Indonesia.

"Pengalaman ini bisa menunjukkan, bagaimana Indonesia memulai demokrasi," ucapnya.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam 

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.