Sukses

Gagas Konsep Petani Milenial, Puan Dinilai Ingin Indonesia Sejahtera Tanpa Impor

menyatakan, gagasan Puan itu menggaungkan fakta bahwa Indonesia adalah negara agraris.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menggagas konsep petani milenial sebagai wujud nyata mendorong kesejahteraan bagi kelompok tani masa kini. Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, gagasan Puan dapat menjadikan Indonesia tangguh dengan ketahanan pangan nasional yang baik.

"Yang beliau sampaikan di mana-mana kan soal ‘Petani Maju, Indonesia Sukses’ serentak menjadi implementasi gagasan nasionalisme dalam rangka ketahanan pangan nasional,” kata Ujang saat diskusi politik Indonesia Point bertajuk “Puan Maharani dan Tantangan Nasionalisme Abad -21 di Gedung Joeang 45 Jakarta, dalam keterangan diterima, Kamis (13/1/2022).

Pengamat Politik Indonesia Political Review (IPR) ini juga menyatakan, gagasan Puan itu menggaungkan fakta bahwa Indonesia adalah negara agraris. Puan pun dengan tegas menyatakan agar Indonesia tidak impor buah atau kebutuhan pokok lain seperti bawang, semata demi memajukan hidup petani.

"Semangat yang beliau sampaikan adalah melawan impor dan kemandirian pangan di dalam negeri. Karena salah satu tantangan Indonesia hari ini adalah kesejahteraan petani Indonesia," jelas Puan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jawab Isu Kesejahteraan Petani Muda

Ujang berkesimpulan, Puan tidak hanya menebar gagasan soal petani milenial, namun juga tengah menggebrak dan menjawab isu kesejahteraan petani muda.

"Beliau mendorong agar anak muda harus siap menjadi petani sukses. Karena jika anak mudanya hebat maka bangsa ini akan jadi bangsa yang hebat juga,” Ujang menandasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.