Sukses

DPR: Nekat Mudik, Kasus Covid-19 Indonesia Bisa Seperti India

Rahmad Handoyo mengingatkan agar masyarakat patuh pada aturan larangan mudik.

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengingatkan agar masyarakat patuh pada aturan larangan mudik.

Menurut dia, apabila masih banyak yang nekat mudik, tak menutup kemungkinan Indonesia akan seperti India yang terkena serangan gelombang kedua Covid-19.

"Ada lonjakan kasus 100 ribu per hari dan korban meninggal mencapai 1.000 per hari (di India). Dikabarkan juga rumah sakit tidak mampu lagi menampung pasien," kata Rahmad pada wartawan, Selasa (20/4/2021).

Menurut dia,meledaknya kasus Covid-19 di India lantaran masyarakat abai terhadap protokol kesehatan. Bahkan beberapa bulan terakhir di negara tersebut ada banyak kegiatan yang dilakukan sehingga menimbulkan kerumunan.

Karena itu, masyarakat Indonesia perlu belajar akan kasus dari India. Karena jika mudik, peluang orang tertular Covid-19 terbuka lebar.

"Bangsa Indonesia harus menjadikan kasus Covid-19 di India sebagai pelajaran. Sebab, jika masyarakat abai dan tak peduli terhadap protokol kesehatan, kasus di India bisa juga terjadi di Indonesia," jelas Rahmad.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancaman Mudik Lewat Jalur Tikus

Rahmad juga mengingatkan ancaman mudik lewat jalur tikus. Ia menyebut masyarakat dan Pemda harus tegas menolak warga yang akan masuk ke daerah tujuan pemudik.

"Kepada masyarakat dan pemerintahan desa maupun daerah tujuan mudik, perlu melakukan langkah-langkah tegas, menghalau warga yang tetap nekad mudik bersama. Aparat desa bekerja sama dengan aparat keamanan negara harus berani melarang pemudik memasuki wilayah tujuan mudik. Bila tetap nekad, ya disuruh pulang kembali," kata dia.

Mengutip Channel News Asia, Senin, 19 April 2021, rekor kasus COVID-19 India 273.810 dalam satu hari. Penambahan ini menjadikan beban kasus secara keseluruhan melewati 15 juta, kedua setelah Amerika Serikat secara global.

Angka kematian harian di India akibat COVID-19 juga naik, dari 1.619 menjadi 178.769, menurut data kementerian kesehatan. Otoritas India sedang berjuang mengosongkan tempat tidur rumah sakit dan mengamankan pasokan oksigen tambahan.

Petugas kesehatan pun bersiap untuk lonjakan lebih lanjut karena jutaan peziarah menghadiri festival keagamaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.