Sukses

Polisi Ungkap Hambatan Cari Pembunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo

Tim gabungan juga tengah menganalisa dua DVR CCTV untuk dijadikan petunjuk bagi penyidik dalam mencari pelaku pembunuhan.

Liputan6.com, Jakarta Sosok pembunuh editor Metro TV, Yodi Prabowo masih misteri. Tim gabungan yang dibentuk Direskrimum Polda Metro Jaya mengaku masih bekerja keras mengumpulkan bukti-bukti di lapangan seperti keterangan saksi, dan barang-barang yang ditemukan di sekitar lokasi penemuan jasad Yodi Prabowo. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyebut salah satunya adalah pisau dapur, yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa Yodi Prabowo. Sementara itu, saksi yang dimintai keterangan hingga saat ini berjumlah 23 orang saksi. 

Mereka diantaranya karyawan tempat Yodi Prabowo bekerja, pemilik warung dan kekasih Yodi Prabowo.

Selain itu, Tim gabungan juga tengah menganalisa dua DVR CCTV untuk dijadikan petunjuk bagi penyidik dalam mencari pelaku pembunuhan.

"Tim dibagi-bagi tugasnya, siapa yang administrasi, siapa khusus mencari CCTV, siapa yang cari barang bukti di lapangan. Mudah-mudahan secepatnya bisa diselesaikan perkara ini," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa (14/7/2020).

Yusri mengakui, penyidik mengalami kendala dalam menuntaskan kasus dugaan pembunuhan ini. Diantaranya perihal barang bukti. 

"Barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah kena panas, hujan apa segala," ujar dia. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Korban Begal

Di tambah lagi dengan kondisi jasad Yodi Prabowo saat ditemukan warga. "Kendala lain jasadnya sudah tiga hari di TKP sehingga keadaanya telah membusuk," ujar dia.

Kendati, Yusri meyakini penyidik mampu menyelesaikan kasus ini. Apalagi, motif yang akan diuji telah mengerucut.

"Yang memudahkan di sini adalah barang-barang pribadi korban tidak hilang. Berarti mengerucut dong bukan perampokan atau begal. Ini makanya kita pelan-pelan lagi dalami sama penyidik," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.