Sukses

Menristekdikti: PTN Luar Jawa Makin Baik

Namun, Nasir khawatir jika mereka yang mendaftar PTN akreditasi A di luar Jawa didominasi oleh calon mahasiswa yang berasal dari Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir menyatakan, ada kecenderungan perbaikan kualitas perguruan tinggi negeri di luar Jawa. Dia melihat hal ini dari sebaran pendaftar Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 dimana 7 dari 20 besar PTN yang terbanyak pendaftarnya berada di luar Jawa.

"Mutu perguruan tinggi kita makin baik. Yang akreditasinya A kan dominasi di Jawa. Yang 20 perguruan tinggi terbaik tadi yang luar Jawa 7 perguruan tinggi. Itu udah akreditasi A," kata Nasir di Kantor Kemristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat, Jum'at (22/3/2019).

Namun, Nasir khawatir jika mereka yang mendaftar PTN akreditasi A di luar Jawa didominasi oleh calon mahasiswa yang berasal dari Jawa.

"Saya khawatir jangan-jangan yang (PTN) di luar Jawa itu yang mendaftar dari Jawa juga, ga tahu saya datanya," kata mantan Rektor Universitas Diponogoro itu.

Ia mencontohkan beberapa PTN di luar Jawa yang kualitasnya baik, seperti yang berada di Sumatera, yakni Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Andalas, dan Universitas Sriwijaya, dan juga universitas yang berada di Sulawesi, yakni Universitas Hasanudin. Ia menyimpulkan bahwa PTN dengan kualitas yang baik akan diserbu oleh para calon mahasiswa.

"Tapi yang jelas, perguruan tingg di luar Jawa yang makin baik, ini akan diserbu mahasiswa yang memilih perguruan tinggi tersebut. Ini contoh di Sulawesi ada Unhas, di Sumatera ada USU, ada Universitas Andalas, ada (Universitas) Sriwijaya karena mereka akreditasinya sudah A semua," kata Nasir.

Dia berharap ke depannya sebaran PTN yang berkualitas semakin banyak di wilayah Indonesia Timur. Hal ini dikarenakan satu-satunya PTN dengan akreditasi A di wilayah Indonesia Timur hanya Universitas Hasanudin.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.