Sukses

Gerindra: Jokowi Curhat ke Prabowo soal Tekanan Petinggi Partai Politik

Pertemuan terakhir Jokowi dan Prabowo berlangsung di Istana Negara.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Arief Pouyono mengungkapkan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kerap bertemu. Pertemuan terakhir keduanya berlangsung di Istana Negara.

Menurut Arief, perbincangan mereka juga dibumbui curhat Jokowi. Ia mencontohkan Jokowi bercerita pada Prabowo soal beratnya mengurus pemerintahan, khususnya masalah ekonomi.

"Dan curhatnya banyaknya tekanan-tekanan dari petinggi-petinggi parpol yang ada di pemerintahannya dan elite-elite nonparpol yang ada di kabinetnya," kata Arief saat dihubungi, Jakarta, Selasa (24 April 2018).

Ia pun mengungkapkan cerita Jokowi soal banyak petinggi partai yang menggunakan fasilitas kekuasaan serta melanggar aturan. Misalnya, kata dia, dari masalah ekspor beras, penempatan direksi BUMN, menjadi broker proyek, hingga masalah Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Serta kadang-kadang curhat juga tentang bisnis-bisnis para petinggi parpol pendukungnya yang menggunakan fasilitas kekuasaan dengan melanggar aturan," ucap Arief.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Ganggu Jokowi

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko meminta kepada seluruh pihak untuk tidak mengganggu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam bekerja. Apalagi bila Jokowi harus dihadapkan dengan isu-isu yang dapat mengganggu kinerjanya sebagai kepala negara.

"Berilah kesempatan kepada Presiden untuk bekerja dengan tenang, jangan diganggu dengan hal-hal yang tidak substansional. Terhadap hal-hal seperti itu saya berdiri paling depan untuk berbicara, membela," kata Moeldoko di Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24 April 2018).

Ia mencontohkan bagaimana isu tentang tenaga kerja asing (TKA) yang terus digulirkan dan sengaja diciptakan untuk menyerang Jokowi. Padahal, sambung dia, banyak pekerjaan yang perlu dilakukan oleh Jokowi sebagai Kepala Negara.

"Karena saya tidak ingin sedikit-sedikit lari ke Pak Presiden, Pak Presiden nanti tidak sempat memikirkan hal-hal besar. Hentikanlah hal-hal seperti ini. Walaupun saya tahu bahwa ini isu yang sangat sedap untuk digerakkan," ucap Moeldoko.

Reporter : Sania Mashabi  

Sumber  : Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.