Sukses

Suami Diduga Pembunuh Satu Keluarga di Tangerang Masih Jadi Saksi

Menurut Harry, Pandi merupakan saksi kunci peristiwa itu. Kepala keluarga itu saat ini masih menjalani perawatan.

Liputan6.com, Jakarta - Muktar Efendi (55) alias Pandi masih terbaring lemah di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Suami dari keluarga yang tewas dibunuh di Perumahan Taman Kota Permai 2, Blok B6 RT 05 RW 12, Periuk, Kota Tangerang, Banten itu diduga merupakan pelaku dari kejadian nahas itu.

Hanya saja, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan enggan merinci. Yang pasti, untuk saat ini status Pandi masih saksi.

"Masih jadi saksi. Karena belum bisa kita minta keterangan," tutur Harry di RS Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (13/2/2018).

Menurut Harry, Pandi merupakan saksi kunci peristiwa itu. Kepala keluarga itu masih menjalani perawatan, karena mengalami cedera yang terbilang parah. Di antaranya di leher dan di perut.

"Kalau Polri tidak menduga-duga. Semua keterangan, fakta, kita kumpulkan untuk cepat ungkap siapa pelakunya," jelas Harry.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Tangerang Kota Kompol Manurung mengatakan, dugaan kuat pelaku pembantaian tiga perempuan dalam satu kamar adalah sang suami sendiri.

"Iya (suaminya pelaku pembunuhan)," tutur Kasubag Humas Polres Tangerang Kota Kompol Manurung saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Pelaku membekap istri dan kedua anak tirinya, kemudian menghabisi mereka dengan senjata tajam. Diduga cekcok internal keluarga itu menjadi pemicu dari pembunuhan itu.

"Masalah keluarga," ujar Manurung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Periksa 7 Saksi

Sebelumnya, polisi sudah meminta keterangan 7 saksi.

"Saksi yang sedang kami periksa ini ada sekitar tujuh orang. Iya warga sekitar," tutur Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan saat dikonfirmasi, Senin 12 Februari 2018.

Olah TKP juga baru selesai dilakukan sekitar waktu Maghrib . Keterangan lain seperti rekaman CCTV juga diperiksa untuk mengungkap kasus tersebut.

"Saya dapat laporannya jam 15.00 WIB sore," jelas dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.