Sukses

Soal Virus WannaCry, Wapres JK Minta Ikuti Saran Menkominfo

JK mengatakan, Menkominfo Rudiantara sudah memberikan penjelasan mengenai virus Ransomware WannaCry.

Liputan6.com, Jakarta - Serangan virus Ransomware WannaCry akhir pekan lalu membuat geger. Di Indonesia, menurut laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), yang saat ini terkena dampak adalah Rumah Sakit Harapan Kita dan Dharmais.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Menkominfo Rudiantara sudah memberikan penjelasan. Karena itu, menurutnya, hal tersebut bisa diikuti.

"Saya dengar cabut dulu kabelnya, saya diajar tadi sama Rudi (Rudiantara). Cabut kabelnya, baru pasang back up-nya," kata JK di rumah dinasnya, Jakarta, Senin (15/5/2017).

Selain itu, ia melanjutkan, saran yang perlu diikuti lainnya adalah memperbarui sistem operasi Windows lama, menjadi baru.

"Jadi semua yang pakai Windows model lama, bisa kena katanya," jelas Jusuf Kalla.

Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) merilis tips pencegahan virus tersebut. Berikut langkah-langkahnya.

1. Putuskan koneksi jaringan internet dengan mencabut kabel LAN dan atau matikan koneksi WiFi.
2. Matikan Macros dan SMB Service, lalu aktifkan Firewall Block Port 139, 445, 3389.
3. Download Tools dan Security Patch secara manual dari komputer lain, simpan di USB flashdrive.
4. Install Tools dan Security Patch yang sudah diunduh ke komputer target (korban).
5. Jalankan pemindaian menyeluruh menggunakan antivirus dengan fitur Total Security yang update.
6. Lakukan back up data penting ke media penyimpanan lain yang aman dan bersih (tidak terinfeksi).
7. Apabila ada kesulitan dan membutuhkan bantuan dan langkah teknis detail, silakan hubungi nomor telepon 021 31925551, 021 31935556 (nomor ID-SIRTII).

Virus Ransomware WannaCry menyerang 16 rumah sakit di Inggris dan telah meneror sekitar 99 negara dalam waktu singkat. Serangan ini masih ada kemungkinan akan menyebar lebih luas.

Menurut ID-SIRTII, virus Ransomware WannaCry mengincar PC berbasis Windows yang memiliki kelemahan atau celah terkait fungsi SMB yang dijalankan di komputer.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini