Sukses

Jokowi Akan Buka Simposium Kejahatan Perikanan Internasional

Jokowi berangkat ke Yogyakarta, melalui Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi dijadwalkan membuka Simposium Kejahatan Perikanan Internasional kedua. Acara tersebut akan diikuti 46 pewakilan negara dan digelar selama 2 hari, 10-11 Oktober 2016.

Jokowi berangkat ke Sleman, melalui Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pagi ini, Senin (10/10/2016).

"08.00, keberangkatan menuju Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta," demikian informasi dari biro pers kepresidenan.

Berdasarkan informasi yang lansir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, acara 'The 2nd International Symposium on Fisheries Crime' merupakan simposium yang berpusat pada fokus pembahasan berbagai jenis kejahatan dalam rantai nilai perikanan. Baik itu kejahatan keuangan, asuransi, kepemilikan dan pendaftaran kapal, korupsi penerbitan izin, lisensi, penggelapan pajak, pencucian uang, perdagangan manusia dan perdagangan obat-obatan terlarang.

Untuk itulah, simposium ini dibentuk, mengingat begitu besar, luas, dan beragamnya bentuk-bentuk kejahatan perikanan dan melibatkan berbagai yurisdiksi. Baik itu melibatkan lintas sektor pemerintahan, maupun lintas negara.

Peserta dari berbagai negara diundang untuk berbicara, dengan mengacu pada kasus dan tindakan penyelesaian atas kejahatan perikanan yang terjadi di negaranya masing-masing dan menjadi fokus internasional.

Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama dengan Satuan Tugas Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115) menangani beberapa kasus tindak pidana perikanan dan tindak pidana lainnya. Salah satunya, kasus PT Pusaka Benjina Resources.

Dalam kasus itu, terungkap perdagangan orang terhadap sekitar 600 warga negara asing yang dipekerjakan sebagai ABK di Benjina.

Dalam laporan simposium pertama di Afrika Selatan, sedikitnya 59 kapal ditenggelamkan pada rentang waktu 2014 hingga 2015, dan 37 kapal ditenggelamkan hingga 18 Agustus 2015 dari berbagai kasus tindak kejahatan perikanan di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini