Sukses

Mensos Risma Turun Langsung Tangani Bencana Lahar Dingin, Kemensos dapat Apresiasi Warga Sumbar

Sejumlah Wali Nagari (Kepala Desa) di Sumatera Barat (Sumbar) memuji kecepatan penanganan dan fasilitas yang disediakan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk para pengungsi korban banjir lahar dingin di Sumbar.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah Wali Nagari (Kepala Desa) di Sumatera Barat (Sumbar) memuji kecepatan penanganan dan fasilitas yang disediakan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk para pengungsi korban banjir lahar dingin di Sumbar.

Setelah Bencana terjadi di Sabtu malam (11/5), keesokan harinya Kemensos sudah hadir di lokasi-lokasi tersebut dan mulai mendirikan tenda berikut toilet umum serta mulai menyiapkan dapur umum yang masih aktif melayani sampai hari ini.

Seperti yang disampaikan oleh Irzon. Wali Nagari Rambatan, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, "Kemensos begitu tanggap, begitu cepat, mengantusiasi penanganan (korban) bencana di Nagari kami. Bencana (terjadi) 11 Mei 2024, kemudian keesokan harinya Kemensos sudah menurunkan personil-personilnya untuk menanggulangi bencana di Nagari kami. Serta memberikan bantuan seperti matras, kain selimut, makanan anak-anak, makanan orang dewasa, yang telah mencukupi dan memadai bagi masyarakat kami."

Demikian juga yang disampaikan oleh Firdaus, Wali Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, "Kemensos telah merespon cepat terhadap masyarakat kami yang terdampak oleh banjir lahar dingin, dengan menurunkan bantuan 1 truk yang diturunkan satu hari pasca kejadian di Nagari kami. Selain dari itu, kehadiran dapur umum yang didirikan Kemensos bersama masyarakat lainnya, sangat membantu masyarakat yang terdampak (bencana ini)."

Sementara fasilitas yang tersedia di pengungsian tersebut jauh di atas ekspektasi masyarakat dan Wali Nagari. Wali Nagari Lima Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Fadli Tarmizi memuji fasilitas di pengungsian yang disediakan Kementerian Sosial.

Selain fasilitasnya lengkap, mulai dari tenda-tenda pengungsian, tandon air (toilet umum), logistik, kasur, hingga selimut, titik pengungsian Kemensos juga mudah diakses dari jalan raya. Lebih penting lagi, titik pengungsian ini aman karena tidak berada di jalur lahar dingin. “Karena aman, para pengungsi merasa nyaman tinggal di pengungsian,” kata Fadli Tarmizi.

Bukan cuma tenda-tenda pengungsian yang disediakan, tetapi Kementerian Sosial juga menyediakan tenda untuk layanan kesehatan, tenda layanan psikososial terutama untuk anak-anak, tenda untuk latihan vokasi atau keterampilan dan tenda untuk ibadah.

Bahkan Kementerian Sosial juga menyediakan sejumlah toilet umum portable serta membangun dapur umum yang menyediakan kebutuhan para pengungsi. “Kami senang dan merasa sangat dihargai dengan ketersediaan fasilitas di pengungsian,” kata Wali Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Rahmat Hidayat, Rabu (22/5) siang.

Mensos Risma mengecek langsung respons penanganan dan semua fasilitas yang disediakan di titik-titik pengungsian, termasuk menu dan ketersediaan makanan untuk para pengungsi. Bahkan di sela-sela kunjungannya, Mensos Risma ikut membantu mengolah makanan.

“Jangan sampai ada yang kekurangan makanan. Jaga pula kebersihannya,” kata Mensos Risma yang ikut mengemas makanan untuk para pengungsi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemulihan Kondisi Psikososial

Tak hanya bantuan material berupa tenda dan bantuan logistik. Kementerian Sosial juga memperhatikan pemulihan kondisi psikososial para korban bencana melalui layanan dukungan psikososial dan pelatihan keterampilan. Kementerian Sosial memberikan layanan trauma healing bagi anak-anak di tenda pengungsian dan berbagai macam pelatihan seperti membuat sandal, dompet, dan keset. Tokoh Masyarakat Nagari Parambahan, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Heldiyas pun turut memberikan apresiasi untuk upaya Kemensos tersebut.

“Kami di pengungsian difasilitasi dari Kementerian Sosial, yang membantu memberikan semacam kegiatan senang-senang untuk anak-anak, kemudian untuk ibu-ibu ada pelatihan membuat kerajinan dan kuliner. Atas nama tokoh masyarakat Nagari Parambahan, tentu kami berterima kasih betul kepada Kementerian Sosial yang selalu hadir ketika terjadi bencana,” kata Heldiyas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini