Sukses

Kepala Basarnas Tegaskan Tak Minta Bantuan Asing Cari AirAsia

Menurut Kepala Basarnas, semua negara yang membantu evakuasi dan pencarian AirAsia QZ8501 berdasarkan keinginan negara itu sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Musibah hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 mendapat perhatian dunia. Tak sedikit negara asing memberikan bantuan untuk evakuasi korban dan pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu.

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menegaskan pihaknya tidak meminta kepada seluruh negara yang turut serta dalam membantu evakuasi dan pencarian pesawat berpenumpang 155 dan 7 awak itu. Sebab, semua negara yang membantu berdasarkan keinginan negara itu sendiri.

"Ini jangan juga beranggapan bahwa kita yang minta ABCD, bukan. Mereka tahu kita ada musibah, mereka punya niat membantu," ujar Bambang di Kantor Pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015).

Bambang menambahkan, semua negara yang hadir di daerah operasi itu awal mulanya adalah mereka yang berkeinginan membantu pencarian korban. Selaku pimpinan komando pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501, Basarnas juga meminta izin kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko perihal adanya bantuan yang datang dari pihak asing.

"Ini (para pihak yang masuk) mesti lewat pintu, pintunya dalam rangka perizinan ada di Kemenlu, Panglima TNI dalam rangka sekuritinya, flight approval (pengajuan izin terbang) kalau untuk pesawat ya Kemenhub (Kementerian Perhubungan)," jelas Bambang.

Dengan adanya bantuan dari sejumlah negara lain, Bambang berharap dapat memenuhi alat dan sistem yang digunakan untuk mengevakuasi dan mencari korban di daerah operasi.

"Saya punya keinginan untuk mencapai hasil operasi yang optimal. Kita ingin alat kita lengkap supaya juga bisa segera diselesaikan ya akhirnya dari dua hal itu munculah kehadiran mereka di sini," pungkas Bambang.

Pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-10. Total sudah 37 jenazah penumpang yang ditemukan dan dievakuasi Tim SAR Gabungan. Semua jenazah sudah diidentifikasi mendalam oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat AirAsia jenis Airbus A320-200 berpenumpang 155 orang dan 7 kru. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Ans/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.