Sukses

5 Hal yang Disampaikan Presiden Jokowi saat Kunker ke Sultra, Sempat Singgah ke RSUD Muna

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak menuju Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk melakukan kunjungan kerja mulai Minggu 12 Mei 2024. Ada sejumlah agenda yang dilakukan Jokowi saat kunker ke Sultra.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak menuju Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk melakukan kunjungan kerja mulai Minggu 12 Mei 2024. Ada sejumlah agenda yang dilakukan Jokowi saat kunker ke Sultra.

Presiden Jokowi pun mendarat di Bandara Udara Halu Oleo Kendari sekitar pukul 16.19 Wita, Minggu 12 Mei 2024, setelah sekitar pukul 13.00 WIB lepas landas dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Dalam kunker ke Sultra, ada sejumlah hal yang disampaikan Jokowi. Salah satunya, Jokowi menyebutkan impor beras mesti dilakukan untuk menjaga harga beras yang stabil di tingkat konsumen. Ia klaim, realisasi impor beras lewat Perum Bulog tidak sampai 5 persen dari total kebutuhan beras nasional.

Jokowi menyampaikan hal itu saat mengunjungi Kompleks Pergudangan Bulog Laende di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Senin 13 Mei 2024, seperti dikutip dari Antara.

"Enggak ada lima persen kita harus impor. Ada yang dari Vietnam, Thailand ada yang dari mana pak? Kamboja, Pakistan, harus impor dari sana. Karena penduduk kita ini sekarang 280 juta orang, semuanya ingin. Itu tidak mudah," kata Jokowi, saat mengunjungi Kompleks Perdugangan Bulog Laende di Kabupaten Muna, Sultra, Senin 13 Mei 2024.

Kemudian, Jokowi mengatakan kenaikan harga pangan di Indonesia masih terkendali dan tidak drastis, dibandingkan negara-negara lain. Pasalnya, kata dia, sejumlah negara mengalami lonjakan harga pangan hingga dua kali lipat.

"Ada kenaikan harga beras, karena harga pangan internasional itu semuanya naik dan kita ini termasuk masih rendah, ada yang naik tinggi sekali," ucap Jokowi.

Selain itu, dia pun memuji cara pendanaan RSUD Muna, yang dibangun melalui pinjaman dari PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) saat mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H.L.M. Baharuddin, M.Kes di Kabupaten Muna.

Pinjaman yang akan segera lunas pada tahun ini tersebut menunjukkan keberanian kepala daerah dalam mencari alternatif pembiayaan.

Berikut sederet hal yang disampaikan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke Provinsi Sultra dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Sebut Impor Beras Tak Sampai 5% dari Kebutuhan Nasional, Harga Pangan di Indonesia Kenaikannya Tidak Drastis

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan impor beras mesti dilakukan untuk menjaga harga beras yang stabil di tingkat konsumen. Ia klaim, realisasi impor beras lewat Perum Bulog tidak sampai 5 persen dari total kebutuhan beras nasional.

Jokowi menyampaikan hal itu saat mengunjungi Kompleks Pergudangan Bulog Laende di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Senin 13 Mei 2024, seperti dikutip dari Antara.

"Enggak ada lima persen kita harus impor. Ada yang dari Vietnam, Thailand ada yang dari mana pak? Kamboja, Pakistan, harus impor dari sana. Karena penduduk kita ini sekarang 280 juta orang, semuanya ingin. Itu tidak mudah," ujar Jokowi seperti dikutip dari Antara.

Saat kunjungan tersebut, Jokowi memastikan ketersediaan dan stabilitas pasokan pangan nasional, sekaligus menyalurkan bantuan cadangan pangan kepada keluarga penerima manfaat. Dia juga memastikan penyaluran bantuan beras 10 kilogram setiap bulan untuk keluarga penerima manfaat akan terus berlanjut hingga Juni 2024.

Program itu diharapkan dapat diperpanjang hingga Desember, tergantung ketersediaan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). Jokowi mengatakan, inisiatif bantuan beras ini merupakan respons pemerintah terhadap kenaikan harga beras yang terjadi akibat inflasi pangan global.

Namun demikian, harga beras di Indonesia patut disyukuri mengingat ada negara lain yang mengalami kenaikan beras hingga 50 persen. Sementara itu, Jokowi mengatakan, menjaga harga beras di Indonesia adalah tugas yang tidak mudah karena harus mempertimbangkan kesejahteraan petani dan keterjangkauan harga bagi konsumen.

"Kita jaga harga beras itu enggak gampang. Kalau tinggi masyarakat pasti, ibu-ibu pasti (protes), tapi petani seneng, karena harganya naik tinggi begitu lho. Tapi kalau harga bisa saja kita tekan, impor banyak biar harga jadi murah, tapi petani ini rugi," ujar Jokowi.

Oleh karena itu, distribusi beras 10 kilogram ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengatakan kenaikan harga pangan di Indonesia masih terkendali dan tidak drastis, dibandingkan negara-negara lain. Pasalnya, kata dia, sejumlah negara mengalami lonjakan harga pangan hingga dua kali lipat.

"Ada kenaikan harga beras, karena harga pangan internasional itu semuanya naik dan kita ini termasuk masih rendah, ada yang naik tinggi sekali," kata Jokowi.

"Ini patut kita syukuri. Bahwa (harga pangan) kita naiknya tidak drastis, (negara lain) ada yang (naik) 50 persen, ada yang dua kalinya. Jadi di Indonesia masih beras kita kendalikan," sambungnya.

Untuk itulah, pemerintah memberikan bantuan cadangan pangan berupa beras 10 kilogram per keluarga. Jokowi menuturkan bantuan ini akan dilanjutkan hingga Desember 2024 apabila anggaran negara mencukupi.

"Jadi yang 10 kilo ini akan diteruskan sampai Juni, akan kita lihat kalau nanti APBN itu ada ruang anggarannya akan diteruskan sampai Desember. Kita berdoa bersama-sama ya supaya bisa terus sampai Desember," papar Jokowi.

 

3 dari 6 halaman

2. Sebut Alat Kesehatan Modern Perlu Sampai ke Daerah Terpencil, Puji Pemda Konawe Berani Ambil Pinjaman Bangun RSUD

Kemudian, Presiden Jokowi menekankan pentingnya peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil. Terlebih, kata dia, penyakit menonjol seperti stroke dan jantung banyak ditemukan di daerah terpencil.

"Yang saya lihat hampir di semua daerah, penyakit yang menonjol itu stroke, jantung. Problemnya kalau di sebuah kabupaten atau kota yang jauh dari provinsi, tidak segera ditangani ya ini akan menjadi problem," kata Jokowi saat mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H.L.M. Baharuddin, M.Kes di Kabupaten Muna, Sultra.

Untuk itu, dia menyampaikan pentingnya pemerataan akses ke peralatan kesehatan modern hingga tingkat puskesmas. Mulai dati, alat CT scan, cath lab, hingga mammogram.

"Oleh sebab itu, sekarang Kementerian Kesehatan banyak mengirimkan CT scan, cath lab, mammogram, atau yang ke level lebih kecil yaitu ke kabupaten, ke puskesmas itu ada USG untuk kehamilan," jelasnya.

Jokowi senang adanya dokter spesialis di kabupaten tersebut yang mampu mengoperasikan peralatan canggih. Dengan begitu, alat kesehatan modern yang dikirim pemerintah dapat dipergunakan dengan baik.

"Saya melihat di sini baik. Gedungnya bagus, tata ruangnya bagus, bersih, saya kira itu yang harus semuanya menuju ke sana," tutur Jokowi.

Lalu, Jokowi memuji cara pendanaan RS Konawe, yang dibangun melalui pinjaman dari PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur). Pinjaman yang akan segera lunas pada tahun ini tersebut menunjukkan keberanian kepala daerah dalam mencari alternatif pembiayaan.

"Keberanian seperti ini yang saya harus apresiasi karena itu mengangkut keberanian kepala daerah untuk membangun daerahnya. Karena fiskalnya enggak cukup, dia meminjam tetapi disiplin anggarannya setiap tahun bisa tercapai, itu yang bagus," ucap dia.

 

4 dari 6 halaman

3. Resmikan 165 Km Jalan Daerah di 15 Kota Sultra, Beberkan Dan Pembangunan Jalan Rusak di Tahun 2024

Presiden Jokowi lalu meresmikan penyelesaian pembangunan 22 ruas jalan sepanjang 165 km yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin 13 Mei 2024.

"Di Provinsi Sulawesi Tenggara, pada tahun 2023 lalu telah diperbaiki 22 ruas jalan dengan biaya Rp631 miliar, dan sebanyak 2 ruas jalan ada di Kabupaten Muna Barat dengan biaya Rp 42,4 miliar," kata Jokowi.

Dikatakan RI 1, pelaksanaan IJD bertujuan agar jalan-jalan di tiap kabupaten/kota bisa mulus dan bagus sehingga meningkatkan kecepatan transportasi, distribusi logistik lebih baik, dan masyarakat mendapatkan manfaat dengan ruas-ruas jalan yang semakin baik.

Kemudian, Jokowi mengaku menyiapkan anggaran Rp15 triliun untuk pembangunan dan perbaikan jalan rusak pada tahun 2024.

Dia mengatakan pembangunan infrastruktur jalan dilakukan untu efisiensi transportasi dan distribusi logistik sehingga dapat menumbuhkan ekonomi di daerah.

"Memang masih ada beberapa ruas jalan yang masih belum baik, akan dilanjutkan tahun ini karena secara nasional kalau tahun lalu ada Rp14,6 triliun, tahun ini kita juga ada untuk perbaikan dan pembangunan jalan itu Rp15 triliun," ungkap Jokowi.

Dia mengungkapkan pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan daerah merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mempercepat mobilitas orang maupun logistik.

Selain itu, kata Jokowi, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Kita harapkan semua jalan akan baik sehingga mobilitas orang, mobilitas logistik, semuanya menjadi bagus dan efisien," ucap dia.

 

5 dari 6 halaman

4. Resmikan Bendungan Ameroro di Sultra, Telan Anggaran Rp1,57 Triliun

Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro yang berada di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (14/5/2024). Bendungan yang dibangun sejak tahun 2020 ini menelan anggaran yang cukup besar, yakni Rp1,57 triliun.

"Sejak tahun 2020, dibangun Bendungan Ameroro ini. Ini adalah bendungan yang ke-40 yang telah kita bangun dan selesai di akhir tahun 2023 yang lalu. Dibangun dengan biaya Rp1,57 triliun, satu setengah triliun. Ini duit semuanya," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (14/5/2024).

Kendati uang yang digelontorkan cukup banyak, dia berharap bendungan ini dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat setempat. Terlebih, kata Jokowi, krisis air saat ini dialami oleh sejumlah negara.

"Sulit sekali mendapatkan air. Karena ke depan air menjadi sesuatu yang penting sekali bagi kehidupan kita. Oleh sebab itu, jangan kita biarkan air terus mengalir ke laut dan tidak kita manfaatkan," katanya.

Adapun Bendungan Ameroro ini memiliki kapasitas tampung 88 juta meter kubik air, dengan luas genangam 398 hektare. Jokowi menyebut keberadaan bendungan ini dapat mengurangi banjir di Kabupaten Konawe, Sultra dan sekitarnya.

"Kapasitas tampung 88 juta meter kubik ini bendungan yang sangat besar sekali, dengan luas genangan 398 hektare. Dan juga dapat mengurangi banjir, mereduksi banjir di wilayah sekitar Konawe ini," ujar Jokowi.

 

6 dari 6 halaman

5. Singgung Penataan Kawasan Wisata di Wakatobi

Di sisi lain, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan penataan di kawasan pariwisata Wakatobi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi.

"Untuk kawasan strategis pariwisata di Wakatobi, yang telah dilakukan penataan, penataan alun-alun, kawasan Puncak Toliamba, kawasan Sombu Dive juga semuanya telah diperbaiki," tutur dia.

"Ini juga nanti kita harapkan wisatawan pariwisata di kawasan Wakatobi semakin baik dan meningkat," tandas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.