Sukses

Museum Kapal di Candi Borobudur

Di Museum Kapal Samudra Raksa, kompleks Candi Borobudur, terdapat tiruan Kapal Borobudur yang pernah ada pada masa Dinasti Syailendra. Perahu ini menunjukkan bangsa Indonesia pernah berjaya di lautan.

Liputan6.com, Muntilan: Ada yang baru di dalam kompleks Candi Borobudur di Muntilan, Jawa Tengah. Kini, kawasan candi Buddha ini juga dilengkapi Museum Kapal Samudra Raksa. Museum yang diresmikan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Alwi Shihab ini dipajang berbagai tiruan dan informasi terkait perkembangan Kapal Borobudur dari masa ke masa.

Ide pembangunan museum berawal dari keinginan untuk menyusun kembali perjalanan Kapal Borobudur, seperti yang banyak terdapat di relief-relief Candi Borobudur. Penyusunannya mulai dari perkembangan bentuk kapal hingga rute perjalanan yang pernah dilaluinya pada masa Dinasti Syailendra di abad ke-8. Dalam sejarah dunia, Kapal Borobudur termasuk kapal modern pertama di dunia, karena mempunyai struktur ganda dengan dayung yang banyak dan lambung kapal yang luas.

Salah satu tampilan yang diharapkan bisa mengundang daya tarik pengunjung adalah tiruan Kapal Borobudur bernama Kapal Samudra Raksa. Perahu besar ini dibuat ahli pembuat kapal tradisional asal Jawa Timur As`ad Abdullah di bawah pengawasan ahli arkeologi maritim dari Australia. Kapal ini adalah rekonstruksi dari Kapal Borobudur yang terdapat di relief candi.

Sebelum dipajang, kapal berukuran panjang 18 meter dengan lebar 1,4 meter dan berat 40 ton ini, telah diuji coba oleh 10 anak buah kapal mengikuti pelayaran napak tilas rute Kayu Manis atau rute perdagangan dalam sebuah ekspedisi yang dimulai 23 Agustus 2003. Setelah menempuh perjalanan berat selama tujuh bulan, kapal Samudra Raksa berhasil mencapai tujuan akhir di Accra, Ghana, Afrika Barat. Sejatinya pemajangan kapal Samudra Raksa ini bisa menunjukkan kembali kepada generasi muda bahwa Indonesia pernah menjadi bangsa yang besar dan berjaya di lautan.(IAN/Wiwik Susilo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini