Sukses

Menparekraf Sandiaga Uno: Indonesia Serius Garap Wisata Kapal Pesiar

Menurut Menparekraf Sandiaga Uno, regulasi untuk wisata kapal pesiar sudah terbit.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengatakan pihaknya serius mengembangkan wisata kapal pesiar (cruise). Regulasi yang diperlukan unuk pengembangan wisata tersebut juga sudah terbit.

"Cruise ini akan dimulai pada Juli sampai akhir tahun (2022). Setiap kali cruise ini jumlah wisata yang masuk dalam suatu destinasi bisa mencapai 2000 sampai 3000," ujar Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing pada Senin, 13 Juni 2022.

Jumlah tersebut bisa lebih meningkat karena Indonsia sangat serius Indonesia jadi destinasi pengembangan kapal pesiar. Pengembangan tersebut baik kapal pesiar regional maupun internasional.

"Kesiapan-kesiapan infrastruktur laut kita tingkatkan. Kami juga mencoba bebepa travel pattern agar mendukung jumlah wisatawan," kata Sandiaga. Sebelumnya, Sandiaga menemui pengelola cruises terbesar di Singapura untuk menginisiasi wisata kapal pesiar ke Indonesia mulai Juli 2022 dalam upaya pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. 

Menparekraf Sandiaga Uno dalam kunjungan kerjanya ke Singapura, 1 Juni 2022, menemui dua pengelola cruises terbesar yakni Royal Carribean dan Resort World Cruises yang menawarkan paket wisata ke Indonesia mencakup Batam, Bintan, hingga Surabaya, Bali, Belitung, sampai ke Lombok.

“Kami telah lakukan pertemuan dengan pengelola cruises ada beberapa kesepakatan akan dimulainya wisata kapal pesiar tahun ini. Ini berita besar dan sangat strategis, sangat signifikan dalam pemulihan kepariwisataan parekraf Indonesia,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Menparekraf mengatakan wisata pelayaran kapal pesiar segera dimulai tahun ini meliputi Batam-Bintan-Surabaya-Bali ditambah tahun depan melalui Belitung dan Lombok. “Dua perusahaan besar ini sudah berkomitmen untuk menyelenggarakan cruises ini, ini sangat win-win karena akan mempromosikan destinasi wisata prioritas di Indonesia yang akan membuka peluang usaha dan juga lapangan kerja yang sangat dibutuhkan dalam kepulihan sektor pariwisata kita,” kata Menparekraf.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Optimistis

Sandiaga sangat optimistis dan termotivasi dengan pertemuan tersebut yang disebutnya sangat efisien dan efektif sehingga menghasilkan kesepakatan yang berdampak pada hal-hal yang dibutuhkan masyarakat Indonesia khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi pascapandemi.

Kepala Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari, mengatakan pihaknya akan mendukung dan memfasilitasi sepenuhnya inisiasi kapal pesiar kembali ke Indonesia. “Kami akan mendukung jika pelaku usaha perlu bantuan technically kami akan fasilitasi dengan pertemuan,” kata Ratna.

Dalam pertemuan tersebut Chief Operating Officer Resort World Cruises Singapura Raymond Lim Jiun Yan menyatakan kesiapan untuk melayari kembali perairan Indonesia. Untuk itu pihaknya mengharapkan fasilitasi regulasi agar tidak ada kendala berarti untuk mewujudkan wisata kapal pesiar pada Juli dan Agustus tahun ini.

3 dari 4 halaman

Pasar Wisata Kapal Pesiar

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menambahkan, pasar wisata kapal pesiar ke Indonesia sudah ada hanya tinggal mengeksekusi. Namun tentunya perlu kolaborasi banyak pihak. “Kami akan berkoordinasi terkait dengan perizinan terutama dengan Kemenhub,” kata Nia.

Menparekraf Sandiaga sendiri mengatakan Indonesia tidak memberikan insentif secara khusus untuk pengelola kapal pesiar hanya memfasilitasi terkait regulasi untuk mengakselerasi. “Karena insentifnya sendiri adalah destinasi, budaya, kekayaan alam, SDM, kekayaan lokal,” kata Sandiaga.

Salah satu paket wisata yang ditawarkan nantinya juga akan berhenti di Bali Utara yang selama ini belum banyak tergarap optimal sisi pariwisatanya. 

Diperkirakan untuk Cruises Genting Dream akan memulai pelayaran pada Juli 2022 dan juga Desember 2022 dengan 1.700 kamar dari total kapasitas 3.500 kamar. Sementara untuk Royal Carribean Cruises mencapai 4.800 kamar akan melintasi Benoa dan Lombok. “Harapan kita bisa ke Labuan Bajo dan beberapa destinasi unggulan bahari lainnya,” katanya.

4 dari 4 halaman

Makin Diminati

Sandiaga juga merencanakan untuk menjajal langsung sensasi menaiki kapal pesiar sebagai bentuk dukungan dan memastikan sendiri seluruh prosesnya. “Pada Juli atau Agustus ini saya akan ikut pelayaran inagurasi, dan Desember untuk melihat potensi Surabaya dan Bali Utara,” katanya.

Berwisata dengan kapal pesiar jadi pilihan menarik dan kian diminati oleh berbagai kalangan masyarakat. Hal ini terbukti dari tren wisata kapal pesiar yang setiap tahun terus meningkat.

"Saat ini Royal Caribbean berada di posisi yang strategis untuk memenuhi permintaan liburan di atas kapal pesiar khususnya untuk turis di Indonesia," kata Assisten Marketing Manager GSA Royal Caribbean Indonesia, Rachel Roselinadji, saat dihubungi  Liputan6.com, pada 9 November 2019.

Meningkatnya jumlah wisatawan Indonesia yang berlibur dengan kapal pesiar juga diamini Assistant Vice President Sales Genting Cruise Lines Indonesia, Ika Safitri Nafisah.

"Kalau bisa dibilang jumlah wisatawan Indonesia perkembangannya sangat meningkat, tapi ya itu kami belum punya kapal pesiar sendiri. Jadi, wisatawan Indonesia harus terbang dulu ke negara lain, misalnya ke Singapura dan Hong Kong atau Australia untuk bisa menikmati berlibur dengan kapal pesiar," ujar Ika saat dihubungi secara terpisah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.