Sukses

Prediksi Tren Perjalanan di Masa Mudik Lebaran 2022

Mendekati masa mudik Lebaran 2022, prediksi tren perjalanan mengarah pada perubahan perilaku pelancong.

Liputan6.com, Jakarta - Lebaran 2022 akan terasa berbeda dari dua tahun lalu. Pasalnya, Presiden Joko Widodo telah memperbolehkan masyarakat untuk mudik.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa kemacetan arus mudik Lebaran 2022 diyakini akan luar biasa. Menurutnya, pemerintah sengaja merilis kebijakan cuti Lebaran agar dapat digunakan untuk mudik.

"Dalam rangka Idulfitri nanti, pemerintah sudah memberikan libur cuti massal dan tentu diharapkan cuti massal ini dapat dimanfaatkan untuk mudik dan berdasarkan survei yang dilakukan, yang akan mudik lebih dari 80 juta orang," kata Airlangga, Senin, 18 April 2022, dikutip dari News Liputan6.com.

Airlangga menjelaskan dari 80 juta pemudik, ada 14 juta berasal dari Jabodetabek dengan tujuan didominasi ke Jawa Tengah. Dari sisi akomodasi, Country Head OYO Hotels and Homes Indonesia, Agus Hartono Wijaya, mengatakan bahwa pihaknya melihat tren perjalanan mudik Lebaran 2022 sangat positif.

Setelah dua tahun tidak boleh mudik, ia melihat motivasi sangat besar dari masyarakat. "Kita tetap mau lihat tren perjalanannya seperti apa, ada dua dan yang pertama, switch behaviornya mereka mau seperti apa travel sekarang ini," kata Agus dalam bincang virtual, Selasa, 19 April 2022.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tren Travel

Agus menambahkan, saat ini pelancong akan lebih berfokus pada properti yang tersanitasi hingga staf hotel dan akomodasinya yang telah divaksin Covid-19. Informasi-informasi tersebut juga harus tertera jelas dan wajib dipraktikkan untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi tamu.

"Kemudian, tipe traveling. Kita perkirakan bahwa karena akan 80 juta orang akan mudik, di properti-properti akomodasi di sepanjang perjalanan itu akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan," terangnya.

Ia juga menjelaskan tren perjalanan kedua adalah wisata alam yang kian diminati.  "Kita yakin itu (wisata alam) akan menjadi suatu yang jadi menarik. Apakah jadi tujuan utamanya atau impromptu. Lagi lewat, singgah sebentar sebelum ke tujuan utamanya," tambah Agus.

3 dari 4 halaman

Opsi Luar Ruangan

Besar harap Agus bahwa penerapan protokol kesehatan tetap dilaksanakan saat mudik Lebaran 2022. Upaya ini dilakukan agar kasus tidak seketika melonjak.

Selain itu, Agus menjelaskan perubahan perilaku konsumen sangat terasa dari 2019 hingga saat ini. Opsi beraktivitas di luar ruangan begitu dicari guna menekan transmisi Covid-19.

"Outdoor, dua tahun terakhir, behaviour terbentuk dari olahraga, ketemu, atau ke kafe," terangnya.

Agus menambahkan, "Kafe yang baru dibuka sekarang konsepnya semi outdoor, minimal ada outdoor-nya. Kita lihat hal yang sama terjadi dari sisi pilihan."

4 dari 4 halaman

Strategi Pemulihan Pariwisata Nasional

Global Chief Business Officer and Chief Executive Officer OYO untuk wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah Ankit Tandon menyebut ada tiga strategi dalam menghadapi fase pemulihan pariwisata nasional. Salah satunya adalah peningkatan peran dan inovasi teknologi.

Ia menjelaskan, strategi lainnya adalah pengembangan ekosistem pariwisata yang kolaboratif dan tangguh hingga program pariwisata ramah lingkungan yang berkelanjutan. Maka dalam setahun terakhir, pihaknya beradaptasi menghadapi kenormalan baru.

"Indonesia dari dulu sudah dikenal sebagai salah satu market paling strategis untuk OYO secara global untuk wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah. Market begitu besar dengan populasi yang tinggi. Indonesia dikenal memiliki landscape yang bagus dan indah, juga beragam, jadi semua kekayaan alam menarik hati turis, tak hanya domestik tapi juga internasional," terangnya.

Ankit menambahkan, "Potensi pasar menarik, tapi (ada) juga pasar yang sudah mature karena adopsi teknologi lumayan tinggi. Banyak masyarakat yang aware dan dekat dengan pemanfaatan mobile phone, transaksi secara mobile, juga banyak pengguna baru dan muda."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.