Sukses

Tekan Omicron, Kota-Kota di China Bagi-Bagi Angpau untuk Warga yang Tidak Mudik Saat Imlek

Pemerintah Kota Dongguan akan menggelontorkan dana sekitar Rp1,1 miliar untuk pemberian angpau saat Imlek tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun Baru Imlek atau Imlek tinggal beberapa hari lagi. Dalam momen itu, ada beragam tradisi yang biasa dijalani warga China, salah satunya pulang kampung alias mudik.

Namun, pemerintah tidak menyarankan warganya melewatkan tradisi mudik untuk tahun ini menyusul tingginya kasus Omicron di China. Beragam cara dilakukan untuk membujuk warga, seperti sebuah kota di China yang bakal membagikan angpau atau sejumlah uang jelang Tahun Baru Imlek 2022. 

Angpau ini diberikan kepada warganya yang tak mudik atau bepergian ke luar kota saat perayaan Imlek tahun ini. Dilansir Global Times, 22 Januari 2022, kebijakan tersebut diambil oleh Pemerintah Kota Dongguan di Provinsi Guangdong, China,  untuk mencegah penyebaran varian Covid-19 Omicron, khususnya saat Tahun Baru Imlek pada 1 Februari 2022.

Dongguan yang menjadi rumah bagi lebih dari 190.000 perusahaan industri ini kebanyakan dihuni oleh warga pendatang dari kota-kota lain di China. Karena itu, pemerintah berusaha menekan mobilitas besar-besaran di saat perayaan Imlek.

Pemerintah Kota Dongguan rencananya akan menggelontorkan dana sebesar 500 juta yuan atau sekitar Rp1,1 miliar untuk dana angpau tersebut. Angpau tersebut nantinya bakal diberikan dalam bentuk voucer digital. 

Selain Dongguan, Kota Suzhou juga melakukan hal serupa untuk melarang warganya bepergian. Kota yang terletak di Provinsi Jiangsu ini memberikan subsidi 500 yuan (Rp1,1 juta) per orang untuk tetap tinggal di kota selama musim liburan. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Identik dengan Migrasi

Tahun Baru Imlek merupakan salah satu perayaan terbesar di China. Sama seperti Idul Fitri di Indonesia, warga China juga menggelar tradisi pulang kampung atau mudik dengan kembali ke daerah asal untuk berkumpul bersama keluarga.

Setiap orang biasanya diwajibkan pulang ke rumah untuk makan malam tahun baru bersama keluarga.  Di masa sekarang, anak-anak yang bekerja di kota akan pulang ke pedesaan bertemu orangtuanya.

Tradisi pulang kampung ini disebut Chunyun atau migrasi musim semi. Mereka biasanya sudah mempersiapkan tiket transportasi sejak dua bulan sebelumnya. Hal itu untuk menghindari kehabisan tiket.

3 dari 4 halaman

Festival Lampion

Selain bertemu dengan keluarga, perayaan Imlek biasanya juga dilakukan dengan berwisata ke tempat-tempat wisata di sekitarnya. Namun karena Covid-19 belum mereda, berbagai provinsi dan kota di China, termasuk Beijing, Shanghai, dan Zheijang sudah mengeluarkan pemberitahuan yang mencegah warganya untuk bepergian.

Dikutip dari Chinesenewyears, Tahun Baru Imlek diakhiri dengan Festival Lampion. Alasannya karena bulan purnama pertama di tahun Lunar adalah Festival Lampion atau Festival Yuanxiao. Festival Lampion merupakan pesta untuk kebebasan.

Pada zaman kuno, anak perempuan tidak diizinkan keluar sendirian. Tetapi pada malam Festival Lampion, mereka bebas ke luar rumah untuk jalan-jalan, melihat lampion, maupun melihat bulan. Di China, festival ini juga dikenal sebagai Hari Valentine.

4 dari 4 halaman

5 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19 Saat Perayaan dan Libur Imlek

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.