Sukses

Ada Bandara dan KEK, Pariwisata Tanjung Kelayang Babel Makin Diminati Investor

KEK Tanjung Kelayang di Provinsi Babel semakin diminati para investor besar. Menurut Presiden, investasi di sana sudah mencapai Rp 9 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang di Provinsi Bangka Belitung (Babel) semakin diminati investor yang ingin menanamkan modal di dalamnya.

"Sudah (masuk) beberapa investor di Tanjung Kelayang, Sheraton sudah masuk, Sofitel akan masuk, dan M Gallery juga sudah akan masuk. Tinggal sedikit proses administratif saja tapi yang sudah bangun itu Sheraton," ucap Jokowi usai peresmian terminal baru Bandara Depati Amir dan KEK Tanjung Kelayang di Pangkal Pinang, Babel pada Kamis (14/3/2019).

Hal itu menandakan, KEK Tanjung Kelayang di Provinsi Babel semakin diminati para investor besar. Menurut Presiden, investasi di KEK Tanjung Kelayang sudah mencapai setidaknya Rp 9 triliun.

Ke depan, selain KEK Tanjung Kelayang juga akan dikembangkan kawasan ekonomi khusus yang lain meliputi Sungaliat dan Tanjung Gunung. Dua KEK tersebut kata Presiden sampai saat ini masih dalam proses karena terkait dengan urusan pembebasan lahan.

"Baru saya tanyakan ke Menko Perekonomian, masih ada urusan pembebasan lahan yang nanti selesai akan langsung kita tanda tangani secepat-cepatnya. Karena peminat investasi yang ke sana sudah ada," ucap Presiden dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Pada kesempatan itu, Jokowi didampingi oleh sejumlah pejabat dan Menteri Kabinet Kerja meresmikan Terminal Bandara Depati Amir dan KEK Tanjung Kelayang.

Turut hadir di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki, Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, dan Dirut Angkasa Pura 2, Muhammad Awaluddin.

Menpar Arief Yahya mengatakan peresmian beroperasinya KEK Tanjung Kelayang sekaligus Bandara Depati Amir yang selesai dibangun dan digunakan sejak 2017 menjadi titik balik kemajuan pariwisata di Provinsi Babel.

"Harapan kami dengan keberadaan KEK ini adalah aktivitas ekonomi di Tanjung Kelayang semakin progresif dan memberikan manfaat maksimal dan berkelanjutan, termasuk meningkatkan devisa dari sektor kepariwisataan," ujar Arief Yahya.

Dalam kesempatan itu hadir pula para pejabat Eselon I kementerian terkait, pejabat pemerintah daerah, Sekretaris Dewan Nasional KEK, para investor dan pengelola KEK.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tren Positif Kunjungan Wisatawan

KEK Tanjung Kelayang dibangun di areal seluas 324 ha dengan target investasi sebesar Rp 10,3 triliun dan proyeksi penyerapan tenaga kerja 23.645 orang. KEK ini menjadi yang ketujuh yang sudah beroperasi dari 12 KEK yang telah ditetapkan.

Menurut Arief Yahya, KEK Tanjung Kelayang sejauh ini sudah berhasil menarik investasi dengan menghadirkan jaringan hotel internasional seperti Starwood Asia Pacific dan Accor Asia Pacific.

Usai penetapan KEK Tanjung Kelayang muncul berbagai aktivitas perekonomian di area sekitar KEK seperti rumah makan, homestay, objek wisata Desa Tanjung Binga, serta beberapa UMKM yang mulai menggeliat dalam rangka menyambut kunjungan wisatawan yang menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun.

Dampaknya, wilayah Tanjung Kelayang menjadi salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas. Lalu ada peningkatan jumlah kunjungan tamu asing dan domestik dari yang semula sebanyak 292.885 orang pada 2016 menjadi 390.841 orang pada 2017.

Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) juga menunjukkan tren positif dengan angka pertumbuhan wisman periode 2014-2018 sebesar 650 persen, dimana wisman pada 2014 sebanyak 3.926 orang, dan wisman pada 2018 mencapai 25.579 orang.

Sedangkan pertumbuhan wisatawan nusantara (wisnus) periode 2014-2018 tumbuh sebesar 385 persen, tercatat wisnus pada 2014 sebabyak 204.193 orang dan wisnus pada 2018 mencapai 786.988.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.