Sukses

Cerita Akhir Pekan: Menimbang Plus Minus Jasa Wedding Organizer untuk Pernikahan

Ada beragam plus minum terkait penggunaan jasa wedding organizer dalam momen bahagia pernikahan, seperti apa?

Liputan6.com, Jakarta - Momen mengikat janji suci pernikahan ingin dilewatkan setiap pasangan dengan acara yang berkesan dan dapat dikenang sepanjang masa. Berbicara soal perhelatannya, ada beragam pilihan yang disesuaikan kebutuhan.

Ada yang mengidamkan pernikahan dengan beragam fasilitas, di sisi lain ada pula yang memilih melangsungkan prosesi dan resepsi dalam nuansa sederhana. Melihat hal ini, kehadiran wedding organizer dirasa berperan penting.

Sebut saja Bantu Manten, yang menawarkan beragam fasilitas yang membantu terlaksananya pernikahan. Jasa yang ditawarkan tersedia dari sebelum hingga setelah proses pernikahan. Mereka memberi informasi kepada klien terkait persiapan dan menyesuaikan keinginan klien.

"Kami memberikan rekomendasi vendor-vendor yang menurut kami terbaik untuk klien, mulai dari vendor makeup, baju, katering, dekorasi dan lainnya. Kami juga membantu mengatur jadwal klien meeting bersama vendor," jelas Nabiela Achmad, Traffic Management Bantu Manten kepada Liputan6.com, Jumat, 28 Desember 2018.

Tim Bantu Manten juga membantu membuat timeline, technical meeting sebelum acara untuk meeting terakhir antara klien, wedding organizer, dan semua vendor. Di hari tersebut, mereka membahas rundown dari awal hingga acara selesai.

"Kita juga memastikan apabila ada penambahan dari segi vendor contoh ada penambahan katering, makeup, kita bantu follow-up ke vendor. Fungsi memakai WO di hari H mempersiapkan tim WO kurang lebih 11-13 orang tergantung dari banyak undangan klien dan banyaknya VIP klien," jelasnya.

Nabiela menyebut terdapat VIP klien seperti RI 1 dan RI 2, Bantu Manten mempersiapkan segala hal dengan protokol Kepresidenan. Jalan acara juga diatur mulai dari mengawasi tamu masuk gedung, mendampingi list VIP bertemu pemilik hajat.

"Kami tempatkan tim produksi dari Bantu Manten fungsinya untuk mengawasi kegiatan vendor dari loading masuk sampai keluar. Gunanya memastikan apakah barang-barang yang dibawa pihak vendor sesuai yang dijanjikan atau tidak, sampai penempatan sesuai layout atau tidak," kata Nabiela.

Tak hanya itu, disiapkan pula seorang untuk keamanan dari Bantu Manten yang bertugas sebagai checker dan mengawasi kotak angpau. Fungsi dari checker biasanya untuk memastikan jumlah yang ada di checker dibandingkan dengan checker katering agar jumlah tamu dan makanan yang keluar sebanding atau tidak.

"Sampai selesai acara pernikahan pun, seperti kelebihan makanan dari katering akan dibantu keluarga mana saja yang menerima, dari foto dari klien sudah menerima berapa banyak kita bantu atur. Koordinasi kotak angpau kita koordinasikan kepada panitia keluarga," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Plus Minus Memakai Wedding Organizer

Kehadiran wedding organizer yang memberi ragam fasilitas dirasa sangat membantu bagi mempelai yang melangsungkan pernikahan. Satu di antaranya adalah Lanny, seorang pegawai swasta yang baru saja menikah pada Sabtu, 8 Desember 2018 lalu.

"Membantu banget soal waktu dan tenaga, jadi nggak pusing mikir ini itu. Karena kalau pengalaman saya, wedding organizer mengurusi sekitar 80 persen persiapan pernikahan," kata Lanny kepada Liputan6.com.

Sementara persiapan 20 persennya, Lanny dan sang suami yang mengerjakan sendiri mulai dari mengurus undangan, suvenir, seragam keluarga, mengurus izin menikah dari RT, RW, kelurahan, hingga daftar undangan.

"Kalau wedding organizer bertugas untuk mengurus fasilitas dari katering, makeup karena saya pakai paket. Selain itu, WO juga mengurus sampai penghulu, KUA, sampai masalah kebersihan," tambahnya.

Di sisi lain, Lanny dan suami tidak menutup mata soal minus yang dirasakan saat menggunakan jasa wedding organizer. Ada beberapa hal yang menurutnya kurang seperti dari segi makeup.

"Ada hal-hal yang pengen sesuai keinginan tapi tidak dapat seperti makeup karena WO mengurus sampai ke makeup memang disesuaikan dengan bujet. Ada satu-dua hal nggak puas sama bagian ini dan itu," katanya.

Selain soal makeup, Lanny juga mendapatkan laporan terkait katering yang kurang saat resepsi berlangsung. Hal seperti ini juga ternyata banyak terjadi dalam pernikahan rekan-rekannya.

"Perlu banget panitia dari keluarga untuk mengawasi apa yang kita bayar memang keluar semua, nakal dari pihak kateringnya dan jadi mengecewakan. Di luar dugaan, ada makanan yang nggak sesuai," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Mempersiapkan Pernikahan Tanpa Wedding Organizer

Menimbang plus dan minus wedding organizer itu, ada pula yang memutuskan untuk mempersiapkan prosesi pernikahan sendiri. Adalah Agung Prayogo, seorang karyawan swasta yang memiliki alasan di balik pilihan melangsungkan janji suci pada Maret 2019 tanpa bantuan wedding organizer.

"Pertama biayanya pasti mahal banget. Banyak banget WO yang kurang lengkap dan saya memiliki rencana agak sederhana untuk pernikahan, makanya pilih pegang sendiri," jelas Agung.

Ia berencana untuk menggelar pernikahan sederhana di rumah tanpa memakai adat. Sebelumnya pun Agung telah menelusuri penawaran fasilitas yang diberikan dalam sebuah prosesi.

"Sempat beberpa kali, setelah saya hitung biaya dengan WO bisa dua kali lipat dari kalau mencari sendiri. Cuma balik lagi pengen bikin kecil-kecilan saja terlalu besar bujetnya," tambahnya.

Selain itu, Agung dan calon istri juga telah mempersiapkan beberapa hal untuk pernikahannya nanti. Di antaranya, mencari baju, booking katering, mengurus surat nikah, dan mengumpulkan mas kawin serta seserahan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.