Sukses

Langkah Awal yang Dilakukan Oleh Jepang untuk Menguasai Asia adalah Serang Pangkalan Pearl Harbour

Langkah awal yang dilakukan oleh Jepang untuk menguasai Asia adalah penyerbuaan pangkalan militer AS di Pearl Harbour pada 7 Desember 1941.

Liputan6.com, Jakarta Langkah awal yang dilakukan oleh Jepang untuk menguasai Asia adalah salah satu pengetahuan sejarah setelah terjadinya Perang Dunia I. Setelah Perang Dunia I mereda pada tahun 1918, beberapa gabungan negara termasuk jeoang mulai melancarkan serangan aksinya.

Salah satu aksinya tersebut yakni ingin menguasai Asia. Jepang menganggap bahwa mereka adalah keturunan dari Dewa Matahari yang lebih mudia dibandingkan dengan bangsa lain. Atas kepercayaan diri tersebut, Jepang memiliki cita-cita yakni memimpin orang Asia keluar dari cengkraman bangsa barat.

Hal itulah yang membuat Jepang merasa berhak meluaskan kekuasaan yang disebut dengan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Lantas, apa langkah awal yang dilakukan oleh Jepang untuk menguasai Asia adalah?

Berikut Liputan6.com ulas mengenai langkah awal yang dilakukan oleh Jepang untuk menguasai Asia adalah yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (7/4/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Langkah Awal yang Dilakukan Oleh Jepang untuk Menguasai Asia Adalah

Dikutip dari buku Sejarah yang diterbitkan oleh Yudhistira Ghalia Indonesia, menjelaskan langkah awal yang dilakukan oleh Jepang untuk menguasai Asia adalah penyerbuaan pangkalan militer AS di Pearl Harbour pada 7 Desember 1941. Kejadian tersebut menjadi titik awal dimulainya Perang Asia Timur Raya atau disebut dengan Perang Asia Pasifik.

Penyerangan yang dilakukan Jepang pada Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii, secara otomatis menyeret Amerika Serikat masuk ke dalam Perang Dunia II berasam sekutunya.

Sesudah itu, Jepang memiliki misi untuk menduduki wilayah-wilayah yang diita-citakannya seperti Inggris, Belanda, dan Perancis. Pada serangan yang terjadi pada 7 Desember 1941 tersebut mengakibatkan 2.402 orang AS tewas dan 1.282 lainnya terluka. Selain itu, dampak dari peristiwa pengeboman Pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor oleh tentara Jepang adalah hancurnya puluhan kapal perang dan ratusan pesawat AS.

Keberhasilan serangan terhadap Pearl Harbor menambah percaya diri Jepang untuk merebut negara-negara di kawasan Asia Tenggara dari kekuasaan bangsa Barat. Dengan hancurnya Pearl Harbor, strategi Jepang dalam menguasai Asia Timur Raya dalam waktu singkat pun berhasil. Tiga bulan setelah serangan ke Pearl Harbor, Jepang sukses merebut Indonesia dari tangan Belanda.

3 dari 5 halaman

2. Pendudukan Militer Jepang

Setelah berhasil meluluhlantahkan pangkalan militer Amerika di Pearl Harbour, Jepang melebarkan gurita militernya ke Asia Pasifik. Selain itu, Jepang juga megusir setiap kolonialis yang bercokol di kawasan Asia Pasifik.

Dalam upaya menguasai kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara, Jeoang membagi kawasan tersebut ke dalam dua wilayah. Berikut rinciannya:

a. Wilayah A, yaitu beberapa koloni Inggris, Belanda dan Amerika Serikat yang meliputi Malaya, Kalimantan Utara, Filipina, dan Indonesia.

b. Wilayah B, yaitu koloni Prancis yang meliputi Vietnam, Laos, dan Kamboja.

Tanpa menghadapi rintangan berat Jepang berhasil menduduki negara-negara Asia, seperti Singapura, Filipina, Thailand, Myanmar dan Indonesia. Di Kawasan Pasifik Jepang dengan mudah menguasai kepulauan Kuril, Aleut, Midway, Solomon dan palau lainnya. Di Indonesia. Jepang, mendaratkan pasukan militernya di bawah pimpinan Jenderal Imamura. Daerah yang diduduki adalah Balikpapan (Kalimantan Timur), Banten dan Indramayu (Jawa Barat), serta Bojonegoro (Jawa Timur).

Jepang kemudian membagi wilayah Indonesia ke dalam tiga pendudukan pemerintahan militer. Berikut rinciannya:

a. Wilayah I yang terdiri atas Jawa dan Madura serta diperintah oleh Tentara Keenambelas Rikugun (Angkatan Darat) yang berpusat di Jakarta.

b. Wilayah II yakni Sumatra dan diperintah oleh Tentara Keduapuluhlima Rikugun yang berpusat di Bukittinggi.

c. Wilayah III yang terdiri atas Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara serta diperintah Armada Selatan Kedua Kaigun (Angkatan Laut) yang berpusat di Makassar.

4 dari 5 halaman

3. Pengaruh Penduduan Jepaang Terhadap Pergerakan Kebangsaan Indonesia

Pada awal kedatangannya di Indonesia, Jepang membentuk Gerakan Tiga A yang dipimpin oleh Mr. Sjamsudin. la seorang tokoh yang kurang dikenal di kalangan rakyat Indonesia. Dalam melancarkan propagandanya, Gerakan Tiga A memiliki semboyan berikut ini.

a. Nippon cahaya Asia.

b. Nippon pelindung Asia.

c.Nippon pemimpin Asia.

Melalui Gerakan Tiga A, pemerintah Jepang menjelaskan bahwa jika perang melawan Sekutu dimenangkan, bangsa-bangsa di Asia akan dibebaskan dari penjajahan bangsa Barat. Jepang juga ingin menciptakan kemakmuran bersama di antara bangsa-bangsa Asia. Dengan demikian, rakyat diharapkan akan bersemangat membela Jepang. Akan tetapi, Gerakan Tiga A tidak mendapatkan sambutan dari rakyat Indonesia karena organisasi ini dipimpin  oleh orang yang kurang dikenal rakyat. Akhirnya, Gerakan Tiga A dibubarkan.

5 dari 5 halaman

4. Pasca Penyerangan Pangkalan Militer Amerika di Pearl Harbour

Setelah insiden penyerangan di pangkalan militer Amerika di Pearl Harbour, Jepang mendapatkan serangan balik oleh Amerika Serikat pada 8 Desember 1941. Setelah melumpuhkan armada Amerika di Pasifik dari pangkalan utamanya di Indo-Cina, Jepang segera melancarkan serangan ke Asia Tenggara. Pasukan Jepang dalam penyerangan itu dipimpin oleh Jenderal Yamashita.

Serangan ini berhasil memporak-porandakan pertahanan Sekutu di Asia Tenggara. Dalam penyerbuan ke Malaya, pada tanggal 10 Desember 1941, Jepang berhasil menenggelamkan dua kapal induk Inggris HMS Princes of Wales dan HMS Repulse.

Setelahnya Jepang kembali menyerang negara Myanmar, tepatnya ke Burma yang menyebabkan jatuhnya Burma ke tangan Jepang pada tanggal 2 Mei 1942. Demikian pula, Filipina yang berhasil dikuasai Jepang pada tanggal 6 Mei 1942.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.