Sukses

Mengenal Sabar dalam Islam, Lengkap dengan Aspek dan Keistimewaannya

Sabar merupakan sikap menahan diri dalam menanggung suatu penderitaan.

Liputan6.com, Jakarta Sikap sabar dalam Islam penting untuk dimiliki oleh setiap umat Muslim. Sabar merupakan sikap menahan diri dalam menanggung suatu penderitaan. Dengan sikap sabar yang ditanamkan dalam diri orang muslim, maka menjalani hidup akan lebih damai dan ringan.

Dikutip dari buku Aqidah Akhlaq karya Taufiq Yusmansyah, menjelaskan bahwa sabar dalam Islam merupakan sikap tabah hati baik dalam mendapatkan sesuatu yang tidak disenangi maupun kehilangan sesuatu yang disenangi.

Sikap sabar dalam Islam menjadi kunci dalam menyelesaikan berbagai masalah kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi tingkat kesabaran seseorang, maka semakin siap pula ia menghadapi suatu masalah. 

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian sabar dalam Islam beserta aspek dan keistimewaannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (16/3/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Mengenal Sabar dalam Islam

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian sabar dalam Islam memiliki dua makna. Yang pertama, sabar dalam Islam adalah  tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati) ataupun tabah. Kedua, pengertian sabar adalah tenang ataupun tidak tergesa-gesa maupun tidak terburu nafsu.

Melansir dari buku Sabar (2017) karya Abdullah al-Yamani, ‎Sudjilah Ayu, menjelaskan tentang sabar dalam Islam adalah menahan diri dalam hal-hal yang telah menjadi tuntutan akal dan syariat, atau keduanya. Kata sabar dalam Islam merupakan lafad umum, dan mungkin penyebutannya berbeda-beda sesuai dengan lokasi dan kondisinya.

Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

"Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh." (Al Fawa'id, hal. 95)

Melansir dari buku Aqidah Akhlaq karya Taufiq Yusmansyah, sikap sabar dalam Islam berbeda dengan pasrah. Perbedaannya terdapat pada melakukan usaha. Pasrah adalah sikap menyerah tanpa usaha sedikit pun.

Dalam menjalani hidup, manusia tidak selalu mendapatkan kebahagiaan. Manusia hidup di dunia ibarat seperti kapal di lautan, terkadang diterjang badai dan ombak, terkadang tenang dan berjalan lancar. Ketika perjalanan hidup tidak lancar atau mendapatkan kesusahan, manusia harus selalu siap menghadapinya.

Kesiapan menghadapi kesusahan itu adalah kesabaran. Kesabaran adalah sikap tahan uji, tabah, ulet, tekun, dan tidak mudah putus asa ketika mendapatkan ujian atau kesusahan. Seseorang yang memiliki sifat sabar akan disayangi Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT berikut,

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. al-Baqarah: 153)

3 dari 4 halaman

2. Aspek Sabar dalam Islam

Dikutip dari laman MUI, adapun beberapa aspek sabar dalam Islam yang perlu diketahui oleh setiap umat Muslim, yakni:

a. Sabar terhadap cobaan dunia

Sabar terhadap cobaan dunia ini dapat dialami semua kalangan, baik orang mukmin maupun kafir. Setiap orang akan mendapatkan cobaan dari Allah, sebagaimana firman Allah SWT,

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah ayat 155).

Ayat tersebut menjelaskan supaya apapun cobaan yang telah Allah SWT berikan harus dihadapi dengan sabar.

b. Sabar terhadap dorongan hawa nafsu

Allah SWT menciptakan manusia dengan tabiat mencintai kesenangan dan kenikmatan duniawi, hal tersebut dijelaskan dalam surat  Ali Imran ayat 14-15. Tak hanya itu, Allah SWT juga menguji manusia tak hanya dengan penderitaan tetapi juga dengan kesenangan, firman-Nya:

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS Al Anbiya: 35).

c. Sabar dalam menjalankan ketaatan pada Allah SWT

Sebagaimana atas firman Allah SWT dalam Al-Qur’an,

“(Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguhhatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya?” (Q S Al Anbiya ayat 65)

Menurut tafsir Kementerian Agama RI, ayat tersebut berarti Allah merupakan penguasa langit dan bumi beserta isinya. Oleh sebab itu sebagai makhluk yang diciptakan oleh-Nya diwajibkan untuk menyembah Sang Pencipta melalui beribadah.

d. Sabar terhadap gangguan orang kafir

Sebagaimana atas firman Allah SWT dalam Al-Qur’an,

“Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.” (QS Ali Imran: 186)

Dari ayat tersebut memberikan suatu peringatan kepada kita sebagai umat Muslim, bahwa cemoohan dan pelecehan dari musuh-musuh Islam akan selalu ada dan tak akan pernah berhenti. Untuk itu, siapkan diri untuk memperkuat sikap sabar.

e. Sabar dalam menjalin hubungan sosial

Hubungan sosial di sini bisa dari suami istri. Hubungan suami istri tak akan bisa langgeng apabila tidak ddasari sikap sabar dari kedua belah pihak. Selain itu, adanya saling pengertian satu sama lain membuat hubungan suami istri akan semakin harmonis. Sebagaimana dalam firman Allah SWT,

“Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya” (QS. An Nisa:19).

4 dari 4 halaman

3. Keistimewaan Sabar dalam Islam

a. Mendapat pahala yang besar

Dalam kitab Al-Qur'anul Karim, Allah SWT telah berfirman tentang keistimewaan bersabar dengan balasan berupa pahala yang sangat besar dari Allah SWT. Ayat-ayat yang dimaksudkan antara lain:

QS. an-Nahl ayat 96, berupa pahala yang lebih baik,

"Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S. An-Nahl: 96)

QS. az-Zumar ayat 10, berupa pahala tiada batas hitungan

"Katakanlah, Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. ber- takwalab kepada Tuhanmu Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah Inas. Sesunggulnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (Q.S. Az-Zumar: 10)

b. Memaafkan dan menggugurkan dosa-dosa

Dalam beberapa hadis yang diriwayatkan oleh para perawi yang memang dicap sebagai ahlinya telah menyampaikan beberapa bahwa dengan berlaku sabar terhadap segala yang telah menjadi ketentuan dari Allah akan berbuah termaafkan dan gugurnya dosa-dosa yang telah melekat akibat kesalahan yang telah diperbuat oleh seorang hamba.

Dalam satu hadis Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim menyatakan sebagai berikut,

"Seorang muslim yang tertimpa suatu gangguan berupa penyakit atau yang lainnya pasti Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurk daun-daunnya." (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.