Pekerja Sektor Publik Lebih Cenderung Merasa Cemas

Liputan6.com, Inggris Pekerja sektor publik lebih cenderung mengalami masalah kesehatan mental berupa cemas dibanding pekerja di sektor swasta. Dari 12 ribu pekerja sektor publik dan swasta di Inggris yang disurvei, lebih dari sepertiga pekerja sektor publik merasa lebih cemas. Persentase perbandingan rasa cemas pekerja sektor publik sebesar 15 persen berbanding 9 (pekerja di sektor swasta).

Sesuai ditulis dari Nursing Times, Jumat (2/6/2017), mereka merasa lebih cemas bekerja dalam sebulan terakhir (53 persen) dibandingkan pekerja sektor swasta (43 persen).

Responden pekerja sektor publik mengakui, rata-rata mereka juga terserang sakit selama tiga hari pada hari libur kerja tahun lalu.

Penelitian yang dilakukan Mind juga menemukan, pekerja sektor publik lebih sadar terhadap masalah kecemasan tapi tampaknya kurang siap untuk membantu orang-orang cara mengatasi kondisi tersebut.

Di sisi lain, para pekerja sektor publik, seperti polisi, pemadam kebakaran, dan regu penyelamat banyak yang mengambil cuti libur akibat merasa cemas yang dialami. 90 persen pekerja sektor publik mengungkapkan kecemasannya kepada atasan dibandingkan pekerja sektor swasta (80 persen).

2 dari 2 halaman

Butuh istirahat

Butuh istirahat

Sebanyak 69 persen pekerja sektor publik mengaku butuh waktu istirahat. Namun, pekerja sektor publik terkadang tidak mendapatkan dukungan atasan untuk istirahat karena rasa cemas.

Hanya 49 persen pekerja merasa didukung saat mengungkapkan kecemasannya.

"Bagian penting untuk mengubah kehidupan orang-orang dengan masalah kesehatan mental (cemas) adalah mengatasi budaya ketakutan dan kesenyapan di tempat kerja yang membuat pekerja tidak bisa membuka diri tentang apa yang mereka alami," kata Paul Farmer, Kepala Eksekutif Mind.

Adanya dukungan besar kepada para pekerja sektor publik untuk istirahat karena rasa cemas yang dialami dapat mempersiapkan mental pekerja lebih baik. Mereka bisa tetap bekerja dengan nyaman.