Sukses

PBB: ISIS Masih Punya Ribuan Pasukan di Suriah dan Irak serta Menimbulkan Ancaman di Afghanistan

ISIS mendeklarasikan kehadirannya di sebagian besar wilayah Suriah dan Irak yang direbutnya pada tahun 2014. Meski dinyatakan kalah di Irak pada tahun 2017, namun sel-sel tidurnya tetap ada di kedua negara.

Liputan6.com, Washington - ISIS masih memiliki 5.000 dan 7.000 pasukan di Suriah dan Irak. Hal tersebut diungkapkan para ahli PBB dalam laporan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB yang diedarkan Senin (14/8/2023).

Selama paruh pertama tahun 2023, sebut para ahli, ancaman yang ditimbulkan ISIS mayoritas tetap tinggi di zona konflik dan rendah di area non-konflik. Namun, panel tersebut mengatakan bahwa situasi keseluruhan bersifat dinamis dan meskipun kelompok kehilangan kepemimpinan secara signifikan serta aktivitas di Suriah dan Irak berkurang, risiko kebangkitannya tetap ada.

"Kelompok itu telah mengadaptasi strateginya, menyatukan dirinya dengan penduduk lokal, dan berhati-hati dalam memilih pertempuran ... sambil membangun dan merekrut kembali dari kamp-kamp di Suriah timur laut dan komunitas rentan, termasuk di sejumlah negara tetangga," ungkap para ahli seperti dilansir AP, Kamis (16/8).

Kelompok ISIS mendeklarasikan kehadirannya di sebagian besar wilayah Suriah dan Irak yang direbutnya pada tahun 2014. Meski dinyatakan kalah di Irak pada tahun 2017, namun sel-sel tidurnya tetap ada di kedua negara.

Di Suriah timur laut, sekitar 11.000 tersangka ISIS ditahan di fasilitas Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi, yang telah memainkan peran penting dalam perang melawan ISIS.

"Pasukan (ISIS yang ditahan) termasuk lebih dari 3.500 warga Irak dan sekitar 2.000 dari hampir 70 negara," ujar panel ahli PBB.

Suriah timur laut juga merupakan lokasi dua kamp tertutup, yaitu al-Hol dan Roj, di mana para ahli PBB mengatakan bahwa sekitar 55.000 orang yang diduga memiliki hubungan atau ikatan keluarga dengan ISIS hidup dalam kondisi mengerikan dan kesulitan kemanusiaan yang signifikan.

Menurut panel ahli PBB, sekitar dua per tiga dari populasi di kamp-kamp tersebut adalah anak-anak termasuk lebih dari 11.800 warga Irak, hampir 16.000 warga Suriah, dan lebih dari 6.700 anak muda dari lebih dari 60 negara lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

ISIS Ancaman Teroris Paling Serius di Afghanistan

Soal Afghanistan, panel ahli PBB mengatakan bahwa anggota PBB menilai kelompok ISIS merupakan ancaman teroris paling serius bagi negara itu dan kawasan yang lebih luas.

ISIS dilaporkan telah meningkatkan kemampuan operasionalnya dan sekarang memiliki sekitar 4.000 hingga 6.000 pasukan dan keluarganya di Afghanistan.

Di Afrika, para ahli PBB mengungkap catatan positif, yaitu pengerahan pasukan regional di Provinsi Cabo Delgado, Mozambik, mengganggu afiliasi ISIS. Negara-negara di kawasan memperkirakan kelompok itu sekarang memiliki 180-220 pasukan laki-laki dengan pengalaman medan perang, turun dari sebelumnya 280.

Para ahli PBB menuturkan, sejumlah negara mengungkapkan kekhawatiran bahwa kelompok teroris seperti ISIS dapat mengeksploitasi kekerasan politik dan ketidakstabilan di Sudan yang dilanda konflik.

Dan beberapa negara menilai bahwa afiliasi ISIS di Sahel Afrika menjadi semakin otonom dan telah memainkan peran penting dalam eskalasi kekerasan di wilayah tersebut, bersama dengan kelompok teroris lainnya. Penilaian itu merujuk pada meningkatnya serangan ISIS di Mali, Burkina Faso, dan Niger.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.