Sukses

Saking Mahalnya, Tas Ransel Sekolah di Jepang Bisa Disewa

Tahun 2022 rata-rata tas ransel di Jepang, randoseru, seharga Rp6,5 juta. Dibuka layanan penyewaan tas ransel sekolah, apakah benar mampu meringankan pengeluaran?

Liputan6.com, Tokyo - Tahun ajaran baru di Jepang sebentar lagi dimulai. Tidak lama lagi murid-murid baru akan memulai jenjang pendidikan mereka.

Momen penting bagi para orangtua, tak hanya karena mereka akan melepas sang buah hati, tetapi juga karena mereka harus memikirkan uang tas ransel sekolah yang semakin mahal.

Dikutip dari Japan Today, Rabu (8/3/2023), berdasarkan data dari Japan Bag Association’s Randoseru Industry Department, pada tahun 2022 rata-rata biaya untuk satu buah randoseru (tas ransel kotak khas murid sekolah dasar di Jepang) adalah sekitar 56.000 yen atau setara Rp6,5 juta.

Angka tersebut naik hingga 20.000 yen dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu.

Harga kemungkinan akan terus naik di tahun 2023 karena inflasi dan turunnya nilai yen berkontribusi pada kenaikan biaya bahan, terutama untuk perlengkapan kulit dan logam.

Hampir seluruh sekolah dasar di Jepang mewajibkan siswanya untuk membawa perlengkapan sekolah dengan menggunakan randoseru sehingga biaya untuk ransel sekolah ini menjadi pengeluaran besar dalam keluarga.

Untuk membantu meringankan beban pengeluaran, distributor randoseru yang berbasis di Osaka Kokuho mengadakan jasa penyewaan randoseru pertama di Jepang. Layanan jasa sewa atau langganan randoseru itu dinamakan RandS.

Layanan RandS menyediakan sekitar 250 jenis randoseru dengan desain berbeda yang bisa dengan bebas dipilih oleh penggunanya.

Di bulan pertama pengguna tidak perlu membayar jasa, di bulan berikutnya biaya yang harus dikeluarkan mulai dari 990 yen per bulan atau sekitar Rp110.000.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Layanan Sewa Tas Dimaksudkan untuk Meringankan Pengeluaran

Pertanyaannya, apakah menyewa randoseru benar dapat meringankan pengeluaran?

Dengan tidak adanya libur satu bulan penuh bagi pelajar di Jepang maka orangtua perlu untuk menyewa randoseru selama 12 bulan dalam setahun. 

12 bulan penyewaan akan memakan biaya 11.800 yen, jika memilih paket dengan harga terendah. Sekolah dasar berlangsung selama enam tahun. Total pengeluaran selama 72 bulan untuk menyewa tas sekolah yaitu 71.280 yen (Rp8 juta), 15.280 yen lebih tinggi dari harga rata-rata randoseru di tahun 2022.

Namun, jika menggunakan layanan RandS selama tiga tahun dengan paket yang sama, tas yang digunakan pengguna dapat disimpan. 

Pada dasarnya, sebenarnya pengguna membeli tas seharga 35.650 yen, yaitu 20.360 yen lebih murah dari harga pembelian rata-rata, dan membayarnya dengan cicilan bulanan.

Selain itu, keuntungan lainnya adalah pengguna bisa mengganti tas yang ingin digunakan secara berkala. Pada paket dengan harga terendah, pengguna dapat mengganti tas setiap tiga bulan sekali, dan pada tingkat harga yang lebih tinggi pengguna bisa lebih sering mengganti tasnya.

Beberapa tahun terakhir, desain dan warna randoseru menjadi semakin beragam, memungkinkan para pelajar untuk lebih bebas mengekspresikan diri mereka.

Selera anak yang dapat berubah dengan cepat mungkin akan memusingkan para orangtua jika mereka harus membeli tas ransel lebih dari satu kali. RandS juga bermaksud untuk memberikan solusi atas hal tersebut.

Anak-anak dapat memilih kembali tas yang ingin mereka sewa sesuai dengan keinginan dan selera mereka.

3 dari 4 halaman

Anak Sekolah di Jepang Mengeluh Sakit Punggung karena Ransel Kulit

Mengenal lebih jauh tentang randoseru, tas ransel khas pelajar Jepang. Tak hanya orangtua yang mengeluh, para siswa pun memiliki keluhannya tersendiri mengenai tas ransel tersebut.

Bukan hal yang asing di Jepang ketika anak-anak sekolah kerap terlihat membawa ransel kulit yang penuh dengan buku pelajaran. Pemandangan ini tampak setiap pagi dan sore di hari kerja di seantero Negeri Sakura.

Dikutip dari The Guardian, Rabu, 8 Februari 2023, ransel kulit yang dibawa tersebut bernama "Randoseru". Ini adalah turunan bahasa Jepang dari ransel juga kata Belanda kuno untuk ransel.

Ransel kulit tersebut adalah perlengkapan pendidikan sekolah dasar untuk semua yang dibutuhkan seorang anak untuk melewati hari di sekolah. Tetapi sekarang, anak-anak itu mengeluh bahwa ransel mereka sangat berat sehingga membuat punggung dan bahu mereka sakit.

Lebih dari 90 persen anak usia 6--12 tahun yang menggunakan randoseru mengatakan berat ransel menjadi masalah. Hal tersebut beradasarkan survei terbaru oleh Footmark, produsen pakaian renang untuk anak sekolah yang berbasis di Tokyo.

Dalam sebuah laporan survei terhadap 1.200 orangtua dan anak-anak kelas satu, dua, dan tiga, surat kabar Yomiuri Shimbun mengatakan 93 persen murid menganggap tas mereka terlalu berat. Pendapat tersebut turut dikatakan oleh 90 persen orangtua.

Ransel ini awalnya diperkenalkan untuk mendorong anak-anak berjalan ke dan dari sekolah. Ransel dibuat untuk siswa tingkat akhir selama enam tahun pertama wajib belajar.

Tapi daya tahan dan proporsinya yang lapang menimbulkan efek lain. Menurut Yomiuri, berat rata-rata randoseru yang berisi buku dan perlengkapan lainnya adalah 4,28 kg, naik dari 3,97 kg pada 2022.

Baca selengkapnya di sini...

4 dari 4 halaman

Biaya Sekolah Makin Mahal, Begini Cara Mudah Persiapkan Pendidikan Anak

Bagi sebagian negara, biaya ransel bukanlah masalah, melainkan biaya pendidikan yang kerap membuat para orangtua pusing. Biaya pendidikan yang tinggi masih menjadi masalah di berbagai negara.

Setiap orang tua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Mulai dari pendidikan usia dini, sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dengan banyaknya pilihan sekolah di era sekang ini, sering kali membuat orang tua bingung. Apakah memilih yang dekat rumah, fasilitas, sistem belajar dan kurikulumnya atau berdasarkan testimoni para alumni?

Terlebih berbagai pertimbangan orang tua, salah satu poin yang tak boleh dilewatkan adalah biaya pendidikan. Perlu diketahui biaya pendidikan terus meningkat dan semakin mahal setiap tahunnya. Dalam hal ini, kita tidak bicara tentang sekolah negeri jenjang SD, SMP dan SMA Sederajat yang disokong dana BOS

Secara umum, biaya pendidikan di Indonesia rata-rata mengalami peningkatan sebesar 10-15 persen tiap tahunnya. Maka dari itu, para orang tua perlu menyiapkan dana tabungan pendidikan anak sejak dini untuk menghindari kendala saat melakukan pendaftaran. 

Lalu, bagaimana cara mempersiapkan tabungan pendidikan anak yang tepat? Berikut hal penting yang dapat Anda lakukan.

1. Lakukan Riset Biaya Pendidikan Anak

Cara pertama untuk mempersiapkan dana tabungan pendidikan adalah dengan melakukan riset kisaran biaya pendidikan itu sendiri. Biaya sekolah di berbagai daerah berbeda-beda. Dengan melakukan riset, para orang tua dapat memperkirakan biaya pendidikan anak dari jenjang awal hingga ke perguruan tinggi. 

Baca selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.