Sukses

Pengadilan Thailand Jatuhkan Tuntutan 5 Tahun Penjara Bagi Pemburu Harimau

Thailand memenjarakan lima pemburu karena membunuh harimau dan anaknya.

Liputan6.com, Bangkok - Sebuah pengadilan di Thailand pada Senin (6/3/2023) menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada lima pemburu liar karena telah membunuh seekor harimau betina dan anaknya di sebuah taman nasional tahun lalu.

Pengadilan provinsi memutuskan kelima pria itu melanggar undang-undang konservasi dengan membunuh hewan yang dilindungi di Taman Nasional Thong Pha Phum, provinsi Kanchanaburi.

Kelima pemburu itu menguliti bangkai harimau dan mengasapi tulangnya untuk mempersiapkannya dijual di pasar gelap.

Penjaga taman membuat penemuan pada Januari tahun lalu dan menyita bagian tubuh harimau.

Gambar yang dibagikan oleh petugas dan diambil di hutan menunjukkan ada kulit dua harimau yang dikuliti. Tulang dan bagian bangkai juga terlihat pada gambar yang diambil di dekatnya.

Pengadilan menolak argumen para pria bahwa mereka telah membunuh harimau sebagai pembalasan atas serangan terhadap ternak, dengan memutuskan bahwa mereka "seharusnya merasa dilindungi alam" mengingat mereka tinggal di komunitas dekat hutan.

Harimau adalah spesies yang terancam punah dengan hanya sekitar 4.500 yang tersisa di alam liar, menurut World Wide Fund for Nature (WWF). Meskipun jumlahnya telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, WWF mengatakan kurang dari 200 kucing besar tetap berada di taman nasional dan suaka margasatwa di seluruh Thailand.

Kepala Taman Nasional Thong Pha Phum Charoen Jaichon menyambut baik keputusan pengadilan tersebut.

"Saya senang keadilan telah diberikan," katanya, dikutip dari CNN, Selasa (7/3/2023).

"Ini adalah peringatan keras bagi setiap pemburu liar di taman nasional Thailand," lanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bagian Tubuh Harimau Dijadikan Obat Tradisional

Perburuan liar merupakan salah satu ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup harimau, sebagian besar didorong oleh permintaan di China dan Vietnam. Pasalnya, tulang, kulit, dan bagian tubuh harimau lainnya kerap digunakan dalam pengobatan tradisional.

Keamanan dan keefektifan pengobatan tradisional Tiongkok masih banyak diperdebatkan di China, baik yang menganut maupun yang skeptis.

Meskipun banyak pengobatan secara tradisional China telah digunakan selama ratusan tahun, para kritikus berpendapat bahwa sering kali hanya ada sedikit bukti ilmiah yang dapat diverifikasi atau studi tinjauan sejawat untuk mendukung manfaat yang seharusnya.

Melansir dari Mongabay, di China, tulang harimau dipercaya mampu mengobati maag, tifus, malaria, disentri, dan luka bakar bahkan rematik.

Sementara kumis harimau dipakai sebagai jimat pelindung atau digunakan untuk meredakan sakit gigi.

Begitu juga kulit harimau yang dipercaya membawa keberuntungan karena merupakan simbol kekayaan atau dianggap sebagai piala.

3 dari 4 halaman

Populasi Harimau Nepal Meningkat 3 Kali Lipat

Populasi harimau tetap harus dijaga. Namun, harimau Nepal meningkat hampir tiga kali lipat dalam 12 tahun, kata Perdana Menteri Nepal mengumumkan.

Hal itu kabar baik, tetapi kekhawatiran tentang biaya manusia dari pemulihan kucing besar itu meningkat setelah meningkatnya serangan fatal.

Dikutip The Guardian, Selasa (2/8/2022), dari 121 ekor pada 2010, populasi harimau Bengal di Nepal telah meningkat menjadi 355, menurut survei terbaru, yang diungkapkan oleh Perdana Menteri Nepal Sher Bahadur Deuba.

Konservasionis telah memberikan penghormatan atas keberhasilan Nepal dalam membantu kucing besar untuk pulih melalui tindakan keras terhadap perburuan, perluasan taman nasional dan penciptaan koridor satwa liar dengan negara tetangga India.

Nepal adalah negara pertama dari 13 negara yang memiliki habitat harimau yang memperbarui angkanya sebelum pertemuan puncak yang diadakan di Vladivostok, Rusia timur, pada September 2022 untuk mengevaluasi upaya konservasi global untuk melindungi kucing besar.

Baca selebihnya di sini...

4 dari 4 halaman

Mengapa Harimau Disebut Berwarna Oranye?

Bicara soal harimau, mengapa harimau berwarna oranye?

Warna dan pola hewan memiliki banyak tujuan yang berbeda. Misalnya, ada yang memakai warna mereka untuk membantu mereka menonjol di mata pasangannya atau bahkan untuk memperingatkan pemangsa bahwa mereka beracun.

Namun, untuk predator penyergap seperti harimau, kemampuan untuk tetap tidak terlihat oleh mangsanya menentukan apakah mereka akan makan malam atau kelaparan.

Jadi, dari semua warna yang ada, mengapa harimau berwarna oranye?

Di mata manusia, oranye menonjol di sebagian besar lingkungan, yang membuat harimau relatif mudah dikenali.

Hal itu karena manusia memiliki apa yang disebut penglihatan warna trikromatik. Terjadi ketika cahaya dari dunia luar memasuki mata, mengenai lapisan tipis di bagian belakang yang disebut retina. Lalu retina memproses cahaya itu menggunakan dua jenis reseptor cahaya: batang dan kerucut.

Batang hanya merasakan perbedaan dalam terang dan gelap, bukan warna, dan sebagian besar digunakan dalam cahaya redup. Kerucut adalah apa yang kita gunakan untuk persepsi warna, dan kebanyakan manusia memiliki tiga jenis: kerucut untuk biru, hijau dan merah. Itulah mengapa penglihatan kita disebut trikromatik: Kita dapat melihat tiga warna primer dan kombinasi warna-warninya. 

Baca selebihnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.