Sukses

Konflik Nagorno-Karabakh, Azerbaijan dan Armenia Mulai Bertukar Tahanan Perang

Azerbaijan dan Armenia telah memulai pertukaran tahanan perang.

Liputan6.com, Jakarta - Azerbaijan dan Armenia pada 14 Desember 2020 mengumumkan dimulainya pertukaran tahanan perang.

Dilansir AFP, Selasa (15/12/2020) pertukaran tahanan itu dimulai lebih dari sebulan setelah ditandatanganinya kesepakatan damai, yang mengakhiri bentrokan kedua negara di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh. 

Sejumlah tahanan perang itu mulai dibebaskan untuk kembali ke negaranya masing-masing pada Senin. 

Komisi Azerbaijan untuk Tahanan Perang, Sandera dan Orang Hilang menyatakan, "kesepakatan tentang pertukaran tahanan dan sandera ini atas dasar 'semua untuk semua'." 

Ditambahkan komisi tersebut, bahwa "organisasi internasional dan komando pasukan penjaga perdamaian (peacekeepers) Rusia juga ikut membantu menuntaskan kesepakatan dengan Armenia." 

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengumumkan pada Senin 14 Desember malam waktu setempat kembalinya beberapa tentara negaranya yang ditangkap.

"44 tawanan perang kami akan segera pulang ke Armenia dengan pesawat Rusia," tulis Pashinyan di Facebook.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penangkapan 4 Tentara Azerbaijan

Di hari yang sama, dan secara terpisah, Azerbaijan mengumumkan penangkapan empat tentara mereka sendiri, yang dua di antaranya dituduh mencemari jenazah tentara Armenia yang gugur dalam perang, dan dua lainnya dituding menghancurkan batu nisan milik orang Armenia.

Keempat tentara tersebut dilaporkan telah merekam kejahatan mereka dan membagikan video tersebut di media sosial.

Jaksa Agung Azerbaijan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan kriminal telah diluncurkan atas insiden tersebut, dan para pelaku disebut bertentangan dengan mentalitas masyarakat Azerbaijan.

Pada September 2020, bentrokan antara Azerbaijan dan Armenia pecah hingga selama enam pekan. 

Pertempuran yang melibatkan separatis yang didukung Armenia dan tentara Azerbaijan itu kemudian berakhir pada 10 November lalu dengan kesepakatan damai yang ditengahi oleh Rusia.

Sementara itu, warga Armenia kemudian menyerahkan sebagian besar wilayah mereka, dan pasukan penjaga perdamaian Rusia dikerahkan ke Nagorno-Karabakh. 

Diketahui terdapat lebih dari 5.000 orang termasuk warga sipil yang tewas dalam bentrokan antara kedua negara tersebut, yang sebelumnya pernah berperang pada tahun 1990-an di wilayah pegunungan itu. 

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Perhatikan Cara Cuci Tangan yang Benar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.