Sukses

New York Perang Lawan Tikus Pakai Alat Kontrasepsi, Bagaimana Cara Kerjanya?

Anggota parlemen New York mengusulkan peraturan untuk mengurangi populasi tikus dan hewan pengerat lainnya secara manusiawi, dengan memberikan mereka alat kontrasepsi.

Liputan6.com, New York - Para pembuat undang-undang di New York mengusulkan aturan untuk mengurangi populasi tikus dan hewan pengerat lainnya secara manusiawi, yaitu dengan mempertimbangkan kontrasepsi dan larangan perangkap lem sebagai alternatif terhadap racun atau kematian yang lambat dan brutal.

Para politikus telah lama menciptakan cara kreatif untuk melawan hewan pengerat, tetapi beberapa anggota parlemen sekarang mengusulkan langkah-langkah kota dan negara bagian untuk mengambil tindakan lebih lanjut, seperti dilansir dari Euronews, Jumat (10/4/2024).

Di Kota New York, gagasan untuk mendistribusikan kontrasepsi khusus tikus mendapatkan perhatian baru-baru ini di pemerintah kota setelah kematian burung hantu yang kabur dari kebun binatang, bernama Flaco. Ia ditemukan mati dengan kandungan racun tikus dalam tubuhnya.

Anggota Dewan Kota, Shaun Abreu, mengusulkan peraturan kota pada hari Kamis (18/4) yang akan membentuk program uji coba untuk mengendalikan jutaan tikus yang mengintai di stasiun kereta bawah tanah serta tanah kosong dengan menggunakan kontrasepsi alih bahan kimia mematikan.

Abreu, yang juga merupakan ketua Komite Sanitasi dan Manajemen Limbah Padat, mengatakan alat kontrasepsi tersebut juga lebih etis dan manusiawi daripada metode lainnya.

Kontrasepsi tikus tersebut, yang disebut sebagai ContraPest, terkandung dalam pelet berminyak dan asin yang tersebar di daerah yang terinfestasi tikus sebagai umpan. Kontrasepsi tersebut bekerja dengan menargetkan fungsi ovarium pada tikus betina dan menganggu produksi sel sperma pada tikus jantan, seperti yang dilaporkan oleh The New York Times.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Beberapa Metode yang Telah Dilakukan

Pengendali hama di New York saat ini membunuh tikus menggunakan perangkap jepit dan model lem, racun yang membuat mereka mengalami pendarahan secara internal, dan gas karbon monoksida yang dapat membuat mereka tercekik. Beberapa orang bahkan melatih anjing mereka untuk memburu para tikus.

Rashad Edwards, seorang aktor film dan televisi yang menjalankan perusahaan pengelolaan hama Scurry Inc. di New York bersama istrinya, mengatakan bahwa metode terbaik saat ini untuk berurusan dengan hama adalah karbon monoksida.

Ia mencoba menggunakan metode yang paling manusiawi mungkin, dan karbon monoksida membunuh tikus secara perlahan, membuat mereka tertidur lalu membunuh mereka. Edwards menghindari penggunaan racun tikus kapan pun karena mungkin berbahaya dan menyiksa tikus, ujarnya.

Beberapa anggota parlemen di Albany sedang mempertimbangkan larangan statewide terhadap papan perangkap lem di bawah sebuah undang-undang yang sedang bergerak melalui legislatif. 

Adapun perangkap tikus, yang biasanya terbuat dari selembar karton atau plastik yang dilapisi dengan bahan lengket, juga dapat memerangkap hewan kecil yang mendarat di permukaannya.

Edwards menentang larangan terhadap perangkap lengket, karena ia menggunakannya pada hama lain, seperti semut, untuk mengurangi penggunaan pestisida secara keseluruhan. Ketika semut masuk ke rumah, ia menggunakan perangkap lengket untuk mencari tahu di mana mereka sering lewat.

Hal tersebut membantu Edwards mempersempit zona penggunaan peptisida "sehingga Anda tidak perlu menyemprotkannya ke seluruh tempat."

3 dari 4 halaman

Mencari Metode yang Lebih Manusiawi

Jakob Shaw, manajer proyek khusus untuk People for the Ethical Treatment of Animals mengatakan, "Ini bukan masalah yang bisa kita selesaikan dengan membunuh." 

"Sudah saatnya untuk mencari dan menerapkan metode yang lebih masuk akal dan manusiawi," tambahnya.

Dua kota di California telah melarang penggunaan perangkap lem dalam beberapa tahun terakhir. Di tingkat federal, sebuah RUU yang saat ini berada di komite akan melarang perangkap-perangkap ini secara nasional.

"Ia mengakhiri praktik yang sangat tidak manusiawi dalam pengelolaan tikus," ungkap Jabari Brisport, senator negara bagian New York yang mewakili sebagian dari Brooklyn dan menjadi sponsor RUU yang mengusulkan pedoman baru.

"Ada cara yang lebih efektif dan lebih manusiawi untuk mengatasi tikus," ujar Brisport.

4 dari 4 halaman

Perang Melawan Tikus

Setiap generasi New Yorker telah berjuang untuk mengendalikan populasi tikus dari dulu. Eric Adams, selaku Wali Kota mempekerjakan seorang 'tsar tikus' tahun lalu yang bertugas untuk melawan hewan pengerat yang tidak disukai tersebut.

Bulan Maret lalu, Kota New York mengurangi jumlah makanan yang diberikan kepada tikus dengan mengamanatkan semua bisnis untuk menaruh sampah di dalam kotak.

Meskipun perang melawan tikus tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa akan berakhir, pengendali hama Edwards mengatakan bahwa manusia dapat belajar banyak dari daya tahan hidup mereka. Para tikus tersebut, katanya, tidak pernah bisa dimusnahkan, tetapi hanya bisa dikelola.

"Mereka ini sangat pintar, dan mereka hewan yang bijak," ujar Edwards. "Ini sangat menginspirasi, tapi, bukan di rumah saya juga."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini