Sukses

Joe Biden Sebut Donald Trump Pemimpin Terburuk Saat AS Dilanda Corona dan Isu Rasisme

Capres AS Joe Biden terus menyerang Presiden Donald Trump di tengah pandemi corona dan

Liputan6.com, Washington, D.C. - Mantan Wapres Amerika Serikat Joe Biden yang kini maju sebagai Capres AS 2020 semakin garang menyerang Presiden Donald Trump. Di tengah pandemi Virus Corona dan demo anti-rasisme, Biden menyerang Trump yang dinilai tak becus memimpin.

"Donald Trump adalah orang yang terburuk untuk memimpin kita pada situasi ini," ujar Biden via Twitter, Senin (8/6/2020).

Serangan Joe Biden kepada Donald Trump semakin intens dan bisa berlangsung tiap hari. Pada tempo 24 jam, Biden juga menyerang gaya komunikasi Presiden Trump yang dianggap menyulut perpecahan dan kebencian di tengah unjuk rasa anti-rasisme di AS.

Ketika demo anti-rasisme sedang memanas, Presiden Trump sempat memicu kontroversi karena mengancam penjarah dengan tembakan. 

"Kita tidak bisa memberikannya empat tahun lagi di Gedung Putih," kata Joe Biden.

Efek ekonomi pandemi corona turut menjadi amunisi bagi Joe Biden. Pengangguran yang meroket di AS akibat corona disebut sebagai kesalahan Donald Trump yang gagal bertindak.

Pada April lalu, pengangguran di AS mencapai 20 juta orang. Jumlah sudah mulai turun pada bulan lalu berkat tambahan 2,5 juta pekerjaan.

Joe Biden mendapat dukungan dari Barack Obama dan Hillary Clinton. Pesaing Biden di tubuh partai seperti Senator Bernie Sanders, Senator Elizabeth Warren, dan Senator Amy Klobuchar juga kompak mendukung Biden.

Belum jelas siapa wakil presiden Biden. Namun, Joe Biden sempat berkata ingin punya wapres perempuan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pilpres AS 2020, Joe Biden Resmi Jadi Lawan Donald Trump

Joe Biden telah secara resmi memenangkan nominasi Partai Demokrat untuk menghadapi Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat yang rencananya digelar pada November 2020.

Dia mengatakan di Twitter telah mengamankan 1.991 delegasi yang dibutuhkan dan akan berjuang untuk "memenangkan pertempuran untuk jiwa bangsa," demikian seperti dikutip dari BBC. 

Biden telah menjadi calon yang efektif sejak Bernie Sanders mundur pada bulan April.Pandemi virus corona --dan pengaruhnya terhadap ekonomi-- serta kerusuhan sipil baru-baru ini pasti akan mendominasi pemilihan.

Biden, yang menjabat sebagai wakil presiden Barack Obama, memulai kampanye nominasi kandidat capres dari Partai Demokrat dengan goyah di Iowa dan New Hampshire, tetapi kemudian membangun momentum dengan kemenangan meyakinkan di Carolina Selatan.

Dia kemudian mendominasi apa yang disebut kontes Super Tuesday, mengambil 10 dari 14 negara.

Biden mengatakan: "Merupakan suatu kehormatan untuk bersaing bersama salah satu kelompok kandidat paling berbakat yang pernah dimiliki Partai Demokrat dan saya bangga mengatakan bahwa kita akan memilih pemilihan umum ini sebagai satu partai yang bersatu."

Biden, 77, mengamankan pencalonan secara resmi setelah Partai Demokrat di tujuh negara bagian dan District of Columbia mengadakan pemilihan calon kandidat presiden pada hari Selasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.