Sukses

Terbanyak Dalam Sejarah, Uruguay Berhasil Sita 4,4 Ton Kokain di Dalam Wadah Tepung

Pemerintah Uruguay berhasil menyita 4,4 ton kokain di Montevideo, Uruguay. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dalam sejarah.

Liputan6.com, Montevideo - Pihak berwenang Uruguay mengatakan bahwa pihaknya telah menyita 4,4 ton kokain. Angka tersebut merupakan yang terbanyak dalam sejarah pemerintah setempat. Mereka juga menyebutkan hal tersebut sebagai kemunduran terbesar bagi penyelundup narkoba dalam sejarah negara itu.

Kokain itu disita dalam operasi gabungan antara angkatan laut dan petugas bea cukai di pelabuhan Montevideo.

Dikutip dari BBC, Sabtu (28/12/2019), hasil tangkapan tersebut sebelumnya disembunyikan di empat wadah tepung kedelai yang ditujukan ke Lome, ibu kota Togo.

Obat-obatan terlarang itu memiliki nilai sekitar $ 1 miliar (Rp 13 T), menurut pejabat.

Uruguay semakin sering digunakan sebagai titik transit untuk memindahkan obat-obatan terlarang dari Amerika Latin ke Afrika dan Eropa.

Rekor penyitaan Uruguay sebelumnya adalah pada bulan November, ketika pihak berwenang menemukan sebuah wadah berisi tiga ton kokain, juga di Montevideo, menuju Cotonou di Benin melalui Pulau Tenerife Spanyol.

4,4 ton kokain yang ditemukan baru-baru ini terungkap ketika pemindai di pelabuhan Montevideo menunjukkan "anomali" dalam wadah, kata para pejabat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Tahu Asal Kokain

Juru bicara Angkatan Laut Diego Perona mengatakan kepada wartawan bahwa wadah pertama yang ditemukan mengandung lebih dari 3.000 "bata" kokain masing-masing dengan berat 1,1 kg (2,4 lb). Kontainer itu akan dimuat ke kapal yang terdaftar di Italia, media lokal melaporkan.

Direktur bea cukai Uruguay Jaime Borgiani mengatakan, tidak diketahui persis dari mana asalnya kokain itu tetapi dimuat ke truk pada hari Selasa di sebuah peternakan di departemen Soriano barat daya, 290 km (180 mil) dari Montevideo.

Melalui akun Twitter, Kementerian Dalam Negeri mengatakan polisi telah menggerebek sebuah peternakan dan menangkap pemilik dan putranya. Sejumlah obat yang tidak spesifik juga disita, tambahnya.

"Yang penting adalah menunjukkan kepada dunia dan pengedar narkoba bahwa Anda tidak dipusingkan dengan kebiasaan Uruguay," kata Borgiani. "Kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membersihkan negara dari momok ini."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.